Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Kualitas Udara di Sejumlah Wilayah yang Menerapkan PSBB, Seperti Apa Kondisinya?

KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai berlaku di sejumlah wilayah di Indonesia. Langkah itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Tercatat sudah ada 10 daerah yang menerapkan kebijakan itu, yaitu DKI Jakarta, Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Pekanbaru.

Sementara Kota Makassar baru akan menerapkan PSBB pada 24 April mendatang.

Dengan berlakunya PSBB, aktivitas warga jauh berkurang dibandingkan dengan hari biasa, sehingga menurunkan volume kendaraan di wilayah itu.

Berikut kualitas udara di beberapa daerah itu berdasarkan data IQAir:

  • DKI Jakarta: 154 (Tidak sehat)
  • Tangerang: 135 (Tidak sehat bagi kelompok rentan)
  • Tangerang Selatan: 166 (Tidak sehat)
  • Bekasi: 144 (Tidak sehat bagi kelompok rentan)
  • Bogor: 117 (Tidak sehat bagi kelompok rentan)
  • Depok: 154 (Tidak sehat)
  • Pekanbaru: 76 (Sedang)

Sementara itu, berdasarkan data kualitas udara dalam Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebagian besar wilayah tersebut dalam kondisi baik.

Data itu diambil pada Sabtu, 18 April pukul 15.00 WIB. Hanya saja, ada beberapa wilayah yang tidak masuk dalam data tersebut. Berikut rinciannya:

Kota Tangerang
ISPU: 0
Parameter: PM10 (partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron)
Kriteria Baik

Kabupaten Tangerang
ISPU: 0
Parameter: PM10
Kriteria: Baik

Kota Tangerang Selatan
ISPU: 0
Parameter: PM10
Kriteria: Baik

Kota Bekasi
ISPU: 0
Parameter: PM10
Kriteria: Baik

Kota Depok
ISPU: 69
Parameter: 03 (ozon)
Kriteria: Sedang

DKI Jakarta
ISPU: 33
Parameter: SO2 (sulfur dioksida)
Kriteria: Baik

Kota Pekanbaru
ISPU: 0
Parameter: PM10
Kriteria: Baik

Sejumlah warganet mengunggah foto yang menampilkan kondisi langit yang berwarna biru cerah di daerahnya.

Beberapa di antaranya bahkan menyebut kondisi tersebut jarang mereka temui sebelumnya.

Akun Twitter @RahmadRmdh, misalnya, ia mengunggah beberapa foto langit pagi hari Jakarta.

Dalam keterangan unggahannya, Rahmad menyebut foto tersebut diambil tanpa efek kamera. Ia juga baru mengaku pertama kali melihat pemandangan itu.

Sementara itu, Akun Instagram Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur juga menampilkan birunya langit jakarta.

Foto tersebut diambil dari Stasiun Pemantau Kualiras Udara (SPKU) Provinsi DKI Jakarta di Museum Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta Timur.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/19/162000565/melihat-kualitas-udara-di-sejumlah-wilayah-yang-menerapkan-psbb-seperti-apa

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke