Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Seseorang Dapat Terinfeksi Virus Corona Dua Kali? Berikut Kata Para Ahli...

Namun dari orang-orang yang telah dinyatakan pulih tersebut, terdapat beberapa kasus pasien sembuh dari Covid-19 kembali dinyatakan positif untuk kedua kalinya. 

Sehingga kondisi itu memunculkan pertanyaan, apakah seseorang yang telah terinfeksi dan sembuh dapat kembali terkena virus?

Tidak ada jaminan

Melansir Independent, disebutkan walaupun tingkat pemulihan termasuk tinggi, bukan berarti mereka yang telah terinfeksi virus corona menjadi tak berisiko.

Hal ini dikarenakan, para ahli percaya bahwa terinfeksi virus ini sekali, bukan berarti seseorang tidak dapat sakit lagi.

Kondisi tersebut yang perlu diketahui mengenai kekebalan virus corona dan penularan virus lebih dari satu kali.

Menurut Direktur Pencegahan dan Perawatan Pneumonia di China Japan Friendship Hospital di Beijing, Li QinGyuan, mereka yang telah terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi pelindung, tapi tidak jelas berapa lama perlindungan tersebut berlangsung.

"Namun pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan lama. Banyak pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," kata Li.

Sementara saat ini pada anak-anak diyakini bahwa virus memunculkan perkembangan, setidaknya kekebalan jangka pendek.

"Tidak ada yang tahu pasti, tetapi kebanyakan anak-anak kemungkinan mengembangkan setidaknya kekebalan jangka pendek terhadap virus corona yang menyebabkan Covid-19," ujar Asisten Profesor Pediatri di University of Texas Medical School di Houston Dr Peter Jung.

Jung menambahkan, namun seperti halnya flu dapat bermutasi, demikian juga Covid-19, yang akan membuat seseorang rentan untuk mendapatkan infeksi kembali.

Memiliki kekebalan

Seorang dokter penyakit menular di Penn Medicine dan direktur medis Penn Global Medicine Dr Stephen Gluckman menyampaikan bahwa nampaknya pasien yang memiliki penyakit yang disebabkan virus corona baru, mengembangkan kekebalan pada sebagian besar individu seperti yang terlihat pada kasus virus corona lainnya.

“Virus corona bukanlah hal baru, mereka sudah ada sejak lama, dan banyak spesies (bukan hanya manusia) mendapatkannya," jelasnya.

Meskipun tak memiliki cukup data untuk mengatakan bahwa seseorang yang telah terinfeksi virus akan kebal, namun menurutnya kemungkinan besar orang akan memiliki kekebalan terhadap Covid-19 setelah pernah terinfeksi.

Ini berarti, orang yang pada awalnya pulih dari Covid-19, lebih cenderung kambuh daripada terinfeksi kembali dengan virus.

Menurut sebuah penelitian, orang dengan infeksi ringan dapat dites positif terkena virus melalui penyeka tenggorokan selama berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu setelah penyakitnya.

Tapi bukan berarti tidak mungkin tertular penyakit lagi, terutama pada mereka yang immunocompromised atau mempunyai kekebalan yang terganggu.

Perlu penelitian lanjut

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC menjelaskan, respons kekebalan terhadap Covid-19 belum dipahami.

"Pasien dengan infeksi MERS-CoV tidak mungkin terinfeksi kembali tidak lama setelah mereka pulih, tetapi belum diketahui apakah perlindungan kekebalan yang serupa akan diamati untuk pasien dengan Covid-19," tulis CDC.

Sebelummya seperti dikabarkan The Guardian, Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Sir Patrick Vallance dan Kepala Penasihat Medis Boris Johnson meyakinkan masyarakat bahwa mereka yang pernah terkena virus akan mengembangkan kekebalan dan jarang mendapatkan penyakit menular lagi.

Nmaun pertanyaan muncul, setelah otoritas Jepang menyampaikan bahwa seorang wanita yang pernah terinfeksi dan dinyatakan terbebas dari virus, telah dilakukan tes ulang dan hasilnya kembali positif.

Seorang ahli virologi di Universitas Leeds Prof Mark Harris menjelaskan, infeksi ulang dalam kasus ini tidak mungkin, namun terdapat beberapa bukti dalam literatur ilmiah untuk infeksi virus corona hewan yang terus-menerus, terutama pada kelelawar.

Saat disinggung apakah kasus yang terjadi di Jepang berarti kekebalan tidak lagi dapat dicapai, dia menjawab bahwa beberapa orang memang bisa terinfeksi penyakit menular untuk kedua kalinya, tapi ini jarang terjadi.

Prof Whitty menyampaikan bahwa dengan suatu penyakit, bahkan jika tidak ada kekebalan jangka panjang, biasanya terdapat kekebalan jangka pendek.

Prof Jon Cohen, profesor emeritus penyakit menular di Brighton and Sussex Medical Scholl mengaku belum mengetahui mengenai infeksi ulang ini, karena belum memiliki tes antibodi untuk infeksi.

"Namun, sangat mungkin, berdasarkan infeksi virus lain bahwa begitu seseorang terinfeksi, mereka umumnya akan kebal dan tidak akan mendapatkannya lagi. Akan selalu ada pengecualian aneh, tapi itu tentu saja harapan yang masuk akal," kata dia.

Sementara itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah mungkin bagi seseorang terinfeksi ulang dengan virus corona baru.

Para ahli merekomendasikan, orang-orang yang telah terinfeksi mengikuti langkah-langkah kebersihan yang disarankan, termasuk menjauhi orang yang sakit, sering mencuci tangan, dan mematuhi aturan batuk dan bersin.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/17/111000165/apakah-seseorang-dapat-terinfeksi-virus-corona-dua-kali-berikut-kata-para

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke