Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Tumor Kelenjar Tiroid, Gejala dan Penyebabnya...

KOMPAS.com - Salah satu publik figur muda, Rachel Amanda sempat mengalami tumor ganas atau kanker pada kelenjar tiroidnya pada 2014 silam.

Tak hanya itu, presenter Talitha Latief pun dikabarkan memiliki tumor di kelenjar tiroidnya.

Meski terlihat seperti sehat-sehat saja, setelah diperiksa ternyata ada benjolan yang terletak di kelenjar tiroidnya.

Lantas, bagaimana cara mengetahui gejala dan penyebab tumor kelenjar tiroid?

Penjelasan dokter

Dokter Pendamping Pasien Kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, dr. Maria Shanty mengungkapkan, tumor kelenjar tiroid terdiri dari dua jenis yakni tumor jinak dan tumor ganas.

Menurutnya, dari jenis tersebut masing-masing memiliki penyabab dan gejala yang berbeda.

"Gejala utama tumor kelenjar tiroid baik yang ganas maupun yang jinak adalah sama, yakni munculnya benjolan di leher," ujar Shanty saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).

Ia menjelaskan, perbedaan kentara antara tumor jinak dengan tumor ganas antara lain, pada stadium awal tumor ganas (kanker) tiroid jarang menimbulkan gejala yang khas.

"Seiring pertumbuhan sel ganas dan kerusakan jaringan kelenjar tiroid, baru akan muncul benjolan di bagian depan leher," kata Shanty.

Adapun benjolan tersebut tidak mudah digerakkan, terasa kencang, tidak terasa sakit, dan cepat membesar.

Setelah kanker memasuki stadium lanjut, maka muncul gejala seperti batuk, nyeri di leher, sakit tenggorokan, suara serak yang tidak membaik walau sudah diobati, gangguan menelan, hingga gangguan pernapasan.

Stadium lanjut

Sementara itu, pada tumor jinak, umumnya sejak awal justru disertai gejala akibat perubahan produksi hormon tiroid, bisa berupa gejala hipotiroidisne atau hipertiroidisme.

Hipotiroidisme adalah gejala gangguan kesehatan akibat produksi hormon tiroid yang terlalu sedikit.

"Umumnya penderita mudah kedinginan, kulit dan rambut menjadi kusam, suaranya berubah serak, pada wanita usia produktif reproduksi, masa haidnya memanjang dari biasa," katanya lagi.

Kemudian, hipertiroidisme adalah gejala gangguan kesehatan akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Adapun penderita hipertiroidisme biasanya mengeluh berat badannya menurun, jari-jari tangan gemetaran disertai basah keringat, mudah gugup, cemas disertai jantung berdebar.

Penyebab

Sementara itu, terkait penyebab dari tumor jinak kelenjar tiroid dengan tumor ganas kelenjar tiroid pun memiliki penyebab yang berbeda.

Shanty menjelaskan, penyebab tumor jinak kelenjar tiroid umumnya dipicu adanya penyakit autoimun atau terdapat infeksi bakteri atau virus pada kelenjar tiroid atau memiliki riwayat gangguan fungsi kelenjar tiroid dalam keluarga.

Kemudian, penyebab tumor ganas kelenjar tiroid belum dapat dipastikan.

Namun, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko yaitu memiliki riwayat mengalami peradangan kelenjar tiroid atau penyakit gondok.

Faktor lain yakni pasien memiliki riwayat paparan radiasi, misalnya penderita dengan riwayat radioterapi atau menderita kelainan genetik.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/09/054900165/mengenal-tumor-kelenjar-tiroid-gejala-dan-penyebabnya-

Terkini Lainnya

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke