Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soleimani Terbunuh oleh Serangan AS, Benarkah Bendera Merah Pertama Kali Berkibar di Iran?

KOMPAS.com - Pada Jumat, 3 Januari 2020 lalu, Pimpinan Tertinggi Pasukan Al Quds, Jenderal Qasem Soleimani meninggal dalam serangan udara oleh Amerika Serikat. 

Tak lama setelah itu, Iran mengibarkan sebuah bendera merah di Masjid Jamkaran, Kota Suci Syiah, Qom. 

Pemberitaan yang beredar secara masif menyebutkan, bendera itu pertama kali dikibarkan di Masjid Jamkaran untuk seruan balas dendam setelah kematian Soleimani. 

Akan tetapi, bendera ini sebenarnya telah beberapa kali berkibar di masjid tersebut.  

Verifikasi AFP 

Beragam akun Twitter serta jaringan media besar di dunia, seperti Daily Mail, Times of India, dan Daily Express menarasikan bahwa pengibaran itu merupakan yang pertama kalinya dan sebagai simbol akan adanya balas dendam.

Akan tetapi, kantor berita AFP  mengkonfirmasi pengibaran bendera merah setelah kematian Soleimani, bukanlah yang pertama kalinya di Masjid Iran.

Informasi ini disampaikan melalui artikel yang tayang pada Senin (6/1/2020).

Disebutkan, bendera merah ini pernah berkibar di atas Masjid Jamkaran seperti di seluruh wilayah Muslim Syiah.

Hal ini disebutkan langsung oleh salah satu pengurus masjid yang membidangi budaya, Yassine Hossein Abadi.

Menurutnya, bendera merah dikibarkan di masjid di Iran, selama bulan Muharam.

Bendera itu dikibarkan selama 10 hari di bulan Muharam, memperingati kematian Hussein Ibn Ali yang merupakan keturunan Nabi Muhammad.

Bendera yang sama juga banyak ditemui di jalanan Teheran pada hari Senin sebagai penghormatan terhadap kematian Soleimani. 

Hossein menjelaskan, keberadaan bendera merah di Masjid Jamkaran baru sekitar 3 tahun terakhir.

Untuk pengibaran kali ini yang dilakukan di luar bulan Muharam, itu dimaksudkan untuk menghormati kesyahidan Jenderal Qasem Soleimani dan rekan-rekan yang meninggal di Baghdad.

"Karena kesyahidan (...) Jenderal Qasem Soleimani dan rekannya (...) kami mengibarkan bendera ini sehingga semua penganut (Syiah) di dunia dan semua pejuang kemerdekaan berkumpul di bendera ini untuk membalas darah Qasem Soleimani yang ditumpahkan secara tidak adil," kata Abadi kepada AFP. 

Bendera tersebut menggunakan tulisan Arab yang berbunyi "Ya la-Tharat al-Hussein" yang artinya "O kamu pembalas Hussein".

Sebagai cucu Muhammad, Hussein adalah salah satu tokoh Islam Syiah yang paling dihormati karena sifatnya yang adil.

Hussein terbunuh pada tahun 680 saat pertempuran Karbala, Irak, oleh pasukan khalifah Yazid.

Kesimpulan

Bendera merah beberapa kali dikibarkan selama 10 hari di Bulan Muharam, atau bulan berkabung sebagai sebuah prosesi keagamaan. 

Meskipun ini dikibarkan di luar Bulan Muharam, tetapi bendera ini bukan pertama kalinya berkibar di Iran. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/07/170350465/soleimani-terbunuh-oleh-serangan-as-benarkah-bendera-merah-pertama-kali

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke