Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Indomie Jadi Ramen Terenak Dunia, Ini Bahaya Jika Dimakan Tiap Hari

KOMPAS.com - Mi instan memang menjadi makanan primadona yang kelezatannya sulit ditolak oleh siapa pun.

Nah, baru-baru ini, salah satu kolumnis makanan dari salah satu media di Los Angeles, California, LA Times, menobatkan Indomie sebagai ramen paling enak di dunia.

Saking terkesan dengan kenikmatan indomie, Lucas Kwan Peterson, kolumnis tersebut menuliskan bahwa dirinya bisa dan mau memakan mi instan asal Indonesia itu setiap hari.

Tentu ungkapan Peterson itu tak perlu kita tiru. Meski rasanya nikmat, kita tetap tak boleh mengonsumsi mi instan setiap hari.

Pasalnya, sebagian besar mi instan mengandung kalori, serat dan protein yang rendah. Namun, kandungan lemak, karbohidrat, dan natrium dalam mi instan sangat tinggi.

Karena kandungan serat dan proteinnya yang rendah, mi instan bisa memicu kenaikan berat badan.

Satu bungkus mi instan rata-rata hanya mengandung 4 gram protein dan 1 gram serat. Meski rendah kalori, mi instan tidak akan membuat kita merasa kenyang.

Mie instan juga mengandung monosodium glutamate (MSG), bahan tambahan pada makanan yang digunakan untuk meningkatkan rasa dalam makanan olahan.

Meski aman dikonsumsi, terlalu sering mengonsumsi MSG bisa menyebabkan obesitas, peningkatan tekanan darah, sakit kepala dan mual.

Beberapa penelitian juga membuktikan MSG dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak. MSG juga dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.

Pada orang-orang yang sensitif terhadap MSG, sedikit jasa mengonsumsinya bisa membuat mereka sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.

Kandungan sodium yang tinggi dalam mi instan juga bisa memicu peningaktan tekanan darah yang bisa mengarah pada penyakit kardiovaskular (berhubungan dengan jantung).

Demi kesehatan tubuh, sebaiknya kita jangan terlalu sering mengonsumsi mi instan.

Bisa jadi makanan sehat, asal...

Untuk meredam bahaya mi instan, kita juga bisa mengolahnya dengan cara sehat dengan cara berikut:

1. Membuang bumbunya

Jumlah natrium dalam bumbu mi instan setara dengan setengah sendok teh garam atau 63 persen dari dosis garam harian.

Agar mi instan yang kita konsumsi lebih sehat, buanglah sebagian besar bumbu yang disediakan.

Gantilah bumbu-bumbu tersebut dengan rempah-rempah seperti cabai, kecap ikat atau miso. Semakin sedikit bumbu mi instan yang kita gunakan, maka akan semakin baik.

2. Tambahkan sayuran

Selain menambah cita rasa pada mi, sayuran juga mengandung serat tinggi yang membuat kita merasa lebih kenyang.

Kita bisa menambahkan sayuran seperti sawi, selada air, bok choy, bawang bombay atau daun bawang.

3. Menambahkan sumber protein

Mie instan mengandung protein yang sangat rendah. Oleh karena itu, kita bisa menambahkan sumber protein lain seperti telur.

Telur mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. Satu butir telur mengandung vitamin A, asam folat, vitamin B5, vitamin B12, vitamin B2, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B6, kalsium, dan seng.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/11/10/204500465/meski-indomie-jadi-ramen-terenak-dunia-ini-bahaya-jika-dimakan-tiap-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke