Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perkembangan Penanganan Kerusuhan Fakfak dan Timika hingga Siang Ini

Peristiwa ini dibenarkan oleh Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani.

Kantor Dewan Adat dan Pasar Thumuruni Fakfak dibakar massa.

Ditunggangi pihak tertentu

Menurut Lakotani, kerusuhan yang terjadi merupakan lanjutan aksi protes kasus rasisme yang ditujukan ke mahasiswa Papua di Surabaya beberapa hari lalu.

Lakotani menduga, kerusuhan yang terjadi di Fakfak ditunggangi oleh pihak tertentu.

Aparat keamanan yang terdiri dari polisi dan TNI telah berada di lokasi kejadian untuk mengamankan massa pendemo.

Polisi menambah jumlah personel agar kerusuhan tak meluas.

Kurang lebih 100 personel Brimob dari Makassar dikirim ke Papua Barat.

Kegaduhan yang terjadi di Fakfak ini disebutkan sudah dapat dikendalikan.

Petugas meminta masyarakat agar bisa menahan diri dan tidak melakukan aksi anarkistis.

Cerita warga

Kerusuhan di Fakfak telah terjadi sejak Selasa (20/8/2019) malam.

Pendemo melakukan bakar ban di tengah jalan dan aksi ini sempat terhenti setelah petugas mengamankan beberapa orang.

Pengakuan warga Fakfak Sadidah, aksi massa pertama kali terjadi pada Selasa malam setelah karnaval umum peringatan hari kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus 2019.

Sebelum karnaval berlangsung, tepatnya Selasa pagi, aksi damai terkait peristiwa rasisme ini juga sempat berlangsung.

Unjuk rasa tersebut berjalan lancar dan tak ada kerusuhan.

Mulai Rabu pagi, massa turun ke Jalan Baru dan mendatangi Pasar Thumburani.

Timika

Tak hanya di Fakfak, kerusuhan juga terjadi di Timika, Papua Barat, pada Rabu (21/8/2019) pagi.

Diberitakan, ribuan demonstran berkumpul di halaman gedung DPRD Mimika dan merusak sejumlah fasilitas umum hingga kendaraan umum yang melintas.

Massa melempar batu karena kecewa terlalu lama menunggu Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika yang diharapkan dapat menemui pendemo.

Blokade jalan Cendrawasih juga dilakukan oleh pendemo.

Mobil polisi dan pemadam kebakaran turut dirusak oleh pendemo.

Seorang polisi juga dikabarkan terluka karena terkena lemparan batu.

Awalnya, aksi ini berjalan tertib.

Tak berselang lama, massa menjadi beringas dan melempari aparat polisi dan TNI yang mengawal aksi ini.

Untuk meredakan amukan massa, polisi terpancing dan mengeluarkan tembakan peringatan.

Sumber: Kompas.com (Irsul Panca A/Rachmawati)

https://www.kompas.com/tren/read/2019/08/21/133131565/perkembangan-penanganan-kerusuhan-fakfak-dan-timika-hingga-siang-ini

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke