Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Kompas.com - 17/04/2024, 20:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.comKerajaan Yerusalem didirikan pada tahun 1099.

Kerajaan ini didirikan oleh Godfrey dari Bouillon, pemimpin Perang Salib Pertama (1095-1102), setelah berhasil merebut Yerusalem dari kekuasaan Islam.

Godfrey dari Bouillon kemudian menjadi raja pertama Kerajaan Yerusalem, dengan ibu kota terletak di Yerusalem.

Kerajaan Yerusalem sempat menikmati masa keemasan di bawah pemerintahan orang-orang Kristen Eropa.

Namun, rentetan konflik politik dan ancaman invasi ke Yerusalem terus mengganggu stabilitas kerajaan karena Perang Salib masih berlangsung.

Pada 1187, Yerusalem ditaklukkan oleh Salahuddin Al Ayyubi, panglima Muslim pendiri Dinasti Ayyubiyah di Mesir.

Pasca-kejadian tersebut, Kerajaan Yerusalem berjuang untuk bertahan dengan memindahkan ibu kotanya ke Akko (Acre) di Israel.

Namun, upaya tersebut tidak mampu mengembalikan kejayaan yang hilang. Pada 1291, Kerajaan Yerusalem berakhir riwayatnya setelah dicaplok dinasti Muslim Mamluk.

Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Kerajaan Yerusalem sempat merasakan ketentraman dan kemakmuran setelah berhasil merebut Yerusalem dari pasukan Muslim.

Namun, dominasinya tidak bertahan lama, karena pasukan Muslim terus berupaya melancarkan serangan untuk mengambil kembali Yerusalem.

Salahuddin Al Ayyubi, merupakan sosok masyhur yang membebaskan kembali Yerusalem pada September 1187, setelah mengalahkan pasukan Kerajaan Yerusalem dalam Pertempuran Hattin pada bulan Juli.

Kekalahan pasukan Kerajaan Yerusalem terhadap Dinasti Ayyubiyah menandai Yerusalem kembali berada di bawah kekuasaan Muslim.

Sebagai respons, Paus Gregorius VIll mengobarkan Perang Salib Ketiga (1189-1192), dan ibu kota Kerajaan Yerusalem dipindahkan ke Akko.

Baca juga: Dinasti Mamluk, Wangsa yang Didirikan Bangsa Budak

Pasukan Salib sebenarnya sempat merebut kembali Yerusalem, tetapi Kerajaan Yerusalem memutuskan untuk mempertahankan ibu kotanya di Akko.

Keputusan itu sangat tepat, karena pada tahun 1244, Yerusalem kembali jatuh ke tangan pasukan Muslim.

Pada 1248, Louis IX dari Perancis mengobarkan Perang Salib Ketujuh. Namun, seperti Perang Salib Kelima, perang ini terhenti di Mesir dan berakhir dengan kegagalan.

Setelah itu, Louis IX tetap tinggal di Timur Tengah dan membantu membentengi kembali beberapa kota Kerajaan Yerusalem, terutama Sidon, Jaffa, dan Kaisarea.

Pada 1270, Louis IX memimpin Perang Salib Kedelapan untuk kembali menyerang Dinasti Ayyubiyah di Mesir, tetapi tentara Kerajaan Yerusalem terus menderita kekalahan.

Di antara Perang Salib Ketujuh dan Kedelapan, muncul Kekaisaran Mongol yang menjadi ancaman baru bagi Kerajaan Yerusalem.

Bangsa Mongol, yang bergerak tanpa henti ke arah barat, melakukan serangan di Ascalon, Yerusalem, dan Sidon, serta membentuk garnisun di Gaza.

Baca juga: Pertempuran Hittin, Kemenangan Besar Salahuddin dalam Perang Salib

Di saat yang sama, Dinasti Mamluk berhasil merebut kekuasaan dari Dinasti Ayyubiyah di Mesir.

Di bawah pimpinan Jenderal Baibars yang brilian, Dinasti Mamluk memukul mundur pasukan Mongol ke Sungai Eufrat dan mengambil alih sebagian besar wilayah Timur Latin hingga hanya tersisa dua wilayah di sekitar Akko dan Antiokhia.

Namun, Antiokhia jatuh pada tahun 1268, diikuti oleh penaklukan Akko, ibu kota Kerajaan Yerusalem, pada tahun 1291, oleh Dinasti Mamluk.

Takluknya Akko ke tangan Dinasti Mamluk, menandai berakhirnya riwayat Kerajaan Yerusalem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com