Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khittah Palembang 1956-1959

Kompas.com - 24/03/2024, 15:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

  1. Menjiwai pribadi para anggota, utamanya para pimpinan Muhammadiyah
  2. Menjalankan uswatun hasanah
  3. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi
  4. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal
  5. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader
  6. Mempererat ukhuwah
  7. Menuntun penghidupan anggota

Di tengah ketidakstabilan yang melanda Indonesia pada masa itu, menjadi hal sulit bagi anggota Persyarikatan untuk tetap fokus pada tujuan dan prinsip-prinsip yang mereka anut.

Maka diperlukan suatu metode untuk membangkitkan kembali jiwa ber-Muhammadiyah.

Baca juga: Sejarah Perumusan 12 Langkah Muhammadiyah

Sutan Mansur selaku ketua saat itu memiliki metode untuk menghidupkan roh ber-Muhammadiyah warga Persyarikatan.

Sutan Mansur menyampaikan untuk tetap menumbuhkan rasa khasyah (takut) kepada Allah dengan meluangkan waktu, amanah, menanamkan jiwa tauhid, dan mengamalkannya.

 

Referensi:

  • Nurhayati, St, dkk. (2019). Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, dan Sistem Nilai. Yogyakarta: TrustMedia Publishing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com