Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pembunuhan Julius Caesar

Kompas.com - 23/03/2024, 09:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Selain itu, ada pula mantan pendukung Julius Caesar, yakni Gaius Trebonius dan Decimus Junius Brutus Albinus, yang memilih beralih pihak karena merasa tidak mendapat imbalan yang cukup besar atas pengabdian mereka.

Menurut mereka, bagaimanapun caranya, kekuasaan harus direbut dari Caesar dan dikembalikan ke Senat Romawi.

Di antara para konspirator ada juga nama Publius Servilius Casca, pejabat yang melakukan serangan pertama terhadap Caesar, serta Gaius Servilius Casca, yang diduga memberikan pukulan terakhir pada tulang rusuk Caesar.

Brutus diminta untuk menjadi pemimpin tim konspirator yang dikenal sebagai Liberatores (pembebas).

Setelah beberapa kali menggelar pertemuan rahasia, para konspirator sepakat untuk menyerang Caesar dalam sidang Senat di Teater Pompey pada 15 Maret 44 SM, yang diperingati rakyat Romawi sebagai Ides of March.

Baca juga: Heraklius, Kaisar Romawi yang Dikirimi Surat Rasulullah

Kronologi pembunuhan Julius Caesar

Sebelum datang ke sidang Senat, Julius Caesar sempat mendengar kabar tidak baik, yang dinilai sebagian orang sebagai pertanda.

Malam menjelang 15 Maret, istrinya, Calpurnia, bermimpi Caesar berlumuran darah, sehingga memintanya agar jangan pergi ke senat keesokan harinya.

Selain itu, ada seorang peramal bernama Spurinna, yang memperingatkannya untuk mewaspadai bahaya yang paling lambat akan datang pada saat Ides of March.

Meski keraguan sempat terlintas di benaknya, Caesar tetap datang menghadiri persidangan yang telah dirancang sebagai arena pembunuhan terhadap dirinya, di tengah kondisi kesehatannya sebenarnya juga sedang tidak baik.

Terlebih, salah satu konspirator bernama Decimus, mendatangi rumahnya dan mendesaknya untuk tidak mengecewakan senator yang menunggunya.

Pada akhirnya, Julius Caesar datang ke sidang Senat yang dihadiri sekitar 200 senator, 10 tribun (pejabat Romawi), dan beberapa budak.

Baca juga: Sejarah Pemilu Republik Romawi, Adanya Hak Prerogatif untuk Orang Kaya

Para konspirator sudah melakukan koordinasi agar di persidangan mereka membacakan petisi pengembalian mandat kekuasaan yang sebelumnya telah diubah pada Konferensi Lucca.

Mereka juga telah memilih senjata dengan bijak, yakni belati yang panjangnya sekitar 8 inci, bukan pedang, yang lebih efektif untuk serangan jarak dekat dan lebih mudah disembunyikan di balik toga.

Tidak lama setelah Caesar menuju podium dan memipin sidang, ia langsung ditikam oleh Publius Servilius Casca.

Caesar sempat berusaha membela diri dengan mengangkat tangan untuk menutupi wajahnya, tetapi para konspirator yang diklaim berjumlah 60 orang, telah mengepungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com