Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Perempuan Internasional 8 Maret

Kompas.com - 08/03/2024, 06:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) atau Hari Perempuan Sedunia.

Perayaan ini dimaksudkan untuk memperingati prestasi perempuan dalam berbagai bidang dan untuk memperjuangkan kesetaraan gender serta hak-hak perempuan di seluruh dunia.

Kapan Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan? Berikut ini asal-usulnya.

Baca juga: Pemberontakan dan Kebebasan: Peran Perempuan pada Era Flapper

Kenapa ada Hari Perempuan Sedunia?

Hari Perempuan Internasional lahir dari kesadaran perempuan terkait jeratan rantai patriarki.

Perempuan dari kalangan kelas pekerja dan mereka yang tertindas, merasa muak dengan kebijakan upah yang murah, jam kerja lebih dari 12 jam, tiada hak normatif terhadap kesehatan dan jaminan sosial, serta diskriminasi dalam hal hak pilih secara politik.

Pada 8 Maret 1857, terjadi demonstrasi buruh perempuan yang bekerja di pabrik tekstil di New York, Amerika Serikat.

Mereka memprotes tindakan semena-mena para atasan yang telah memberikan upah rendah, dan tidak melakukan apapun untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Kemudian, pada 1908, gerakan perempuan di New York City mampu mengorganisir pemogokan 15.000 buruh perempuan di pabrik garmen, untuk menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak memilih.

Penindasan dan kesenjangan yang dialami memacu perempuan untuk lebih vokal dan aktif mengkampanyekan perubahan.

Pada 1909, Hari Perempuan Nasional untuk pertama kalinya diperingati di seluruh Amerika Serikat pada 28 Februari, sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika.

Baca juga: Bagaimana Kehidupan Perempuan pada Zaman Romawi Kuno?

Ide tentang perayaan Hari Perempuan Internasional datang dari seorang wanita bernama Clara Zetkin, seorang aktivis dan pembela hak-hak perempuan.

Zetkin mengemukakan gagasan tersebut pada 1910, dalam Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen, Denmark.

Konferensi tersebut dihadiri lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, dan klub perempuan pekerja.

Para peserta konferensi mengamini ide Zetkin untuk menetapkan adanya Hari Perempuan Internasional.

Baca juga: Kapan Kongres Perempuan Indonesia Dilaksanakan?

Mulanya diperingati pada 19 Maret

Menyusul keputusan konferensi di Kopenhagen, Hari Perempuan Internasional untuk pertama kalinya dirayakan di Austria, Denmark, Swiss, dan Jerman, pada 19 Maret 1911.

Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri demonstrasi Hari Perempuan Internasional yang mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, berpartisipasi dalam pemilu, mendapatkan pelatihan, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi.

Menjelang meletusnya Perang Dunia I, perempuan di Rusia mengadakan demonstrasi pada 8 Maret untuk menentang perang dan mengekspresikan solidaritas perempuan.

Pada 1914, semakin banyak perempuan di seluruh Eropa yang melakukan aksi untuk memprotes Perang Dunia I.

Pada 8 Maret 1917, perempuan Rusia memprotes kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam Perang Dunia 1 dengan cara mogok kerja.

Aksi mogok kerja terus dilakukan hingga Tsar Nicholas II dipaksa turun takhta dan pemerintahan sementara Rusia memberikan hak memilih bagi perempuan.

Sejak itu, Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret.

Baca juga: Sejarah Hari Migran Internasional 18 Desember

Tema Hari Perempuan Internasional 2024.internationalwomensday.com Tema Hari Perempuan Internasional 2024.
Hari Perempuan Internasional diperingati untuk pertama kalinya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1975.

Memasuki abad ke-21, perayaan Hari Perempuan Internasional selalu diwarnai dengan berbagai tema.

Hari Perempuan Internasional 2024 misalnya, bertema "inspire inclusion", yang berarti menginspirasi inklusi.

Maksud dari tema ini adalah menginspirasi orang lain untuk memahami dan menghargai inklusi perempuan, serta menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com