Merasa bahwa mereka tidak dapat mengusir penjajah Denmark dari tanah mereka, Alfred terpaksa berdamai.
Keputusan ini mengakibatkan bangsa Viking mundur sementara ke London dan kemudian menduduki sebagian besar wilayah Inggris selama lima tahun lamanya.
Pada 876 M, Denmark telah berkumpul kembali dan menyerang Wessex.
Pendudukan Wareham memaksa Alfred untuk melakukan negosiasi perjanjian perdamaian yang lebih permanen.
Konflik terus memanas, Alfred membuat perhitungan strategis untuk memblokade kapal-kapal Denmark, memaksa Viking mundur ke Mercia.
Pada Januari tahun berikutnya, Denmark kembali melakukan serangan ke Chippenham yang kala itu menjabat sebagai rumah tangga kerajaan Alfred the Great.
Alfred dan rakyatnya benar-benar dalam kondisi sedang lengah, sehingga mengakibatkan tingginya angka kematian.
Alfred dan beberapa pasukannya pun terpaksa mundur ke hutan.
Pada musim semi tahun yang sama, Alfred dan anak buahnya yang tersisa berhasil membangun benteng di tanah rawa Somerset di Athelney.
Athelney pada dasarnya adalah sebuah pulau di rawa-rawa. Posisi ini justru menguntungkan karena lokasinya berada jauh dari Denmark, sehingga memberi Alfred cukup waktu untuk menghimpun kembali kekuatan militernya.
Para pasukan berdatangan dari kota maupun desa terdekat untuk membentuk gerakan perlawanan yang ketat. Konflik pun dimulai dengan bergerilya.
Taktik ini akhirnya terbukti berhasil. Dari posisinya yang tersembunyi di tanah rawa Somerset, Alfred the Great dan pasukannya menyerang Denmark selama tujuh pekan.
Di sisi lain, Alfred juga mengumpulkan pasukan tangguh yang akan segera mengalahkan penjajah di Pertempuran Edington.
Baca juga: WAGs, Populer dari Jerman, Viral dari Inggris
Hal ini terbukti menjadi kemenangan yang menentukan bagi Raja Saxon dan memaksa Denmark untuk menyerah.
Alfred pun menyampaikan persyaratan, termasuk Kristenisasi terhadap Guthrum dan para penasihat terdekatnya, sehingga menjembatani kesenjangan agama antara kedua bangsa.