Karena tidak memungkinkan untuk membawa serta jenazah dalam suatu pelayaran pulang yang memakan waktu cukup lama, ia pun dikuburkan di sana.
Kedua, ada kemungkinan lain bahwa perempuan itu memang merupakan pendatang dari Arab yang sudah berdiam di Gresik sehingga jenazahnya dikuburkan di sana.
Islam masuk ke Tanah Jawa sekitar tahun 1368 M atau pada awal abad ke-10.
Hal tersebut dikemukakan oleh L-Ch. Damais dengan didasarkan pada bukti yang ditemukan, yaitu makam-makam kuno di Trowulan dan Tralaya.
Di Trowulan terdapat makam yang tertera tahun 1368 M, sedangkan di Tralaya terdapat makam tertera tahun 1376 M.
Pada batu nisan di makam-makam tersebut memuat tulisan ayat-ayat Al-Quran dan letaknya tak jauh dari Majapahit.
Ada kemungkinan orang yang dikuburkan di sana merupakan seorang muslim.
Oleh karena itu, diperkirakan pada1368 M, Islam sudah masuk ke Tanah Jawa dan masyarakat Jawa sudah memeluk agama Islam.
Dilihat dari letak makam yang berdekatan dengan kompleks Majapahit, sejarawan berpendapat bahwa kemungkinan orang-orang tersebut adalah para punggawa kerajaan atau anggota keluarga kerajaan.
Adapun penggunaan tahun masehi tertulis pada batu nisan makam itu, menandakan bahwa kemungkinan orang-orang yang terkubur di sana adalah seorang muslim dari wilayah setempat atau penduduk Jawa pribumi dan bukanlah pendatang.
Sebab, pendatang Arab biasanya menggunakan tahun hijriyah, bukan saka.
Menurut B.J.O. Schrieke, Islam masuk ke Tanah Jawa pada 1416 M.
Sebagian pengamat menyatakan bahwa pendapat Schrieke kemungkinan didasarkan pada laporan berita yang ditulis oleh Ma Huan.
Ma Huan merupakan seorang petualang dan sejarawan asal China pada abad pertengahan yang banyak menulis tentang kota-kota di dunia yang pernah ia singgahi.
Para ahli menyatakan bahwa laporan yang ditulis oleh Ma Huan tidak cukup menjelaskan tentang masuknya Islam di Tanah Jawa.
Laporan itu dinilai hanyalah berisi tentang bagaimana terbentuknya komunitas muslim di Indonesia yang terdiri dari berbagai ras, seperti ras Arab, India, Persia, dan Cina.
Referensi: