KOMPAS.COM - Pada zaman kuno, bangsa Yunani tinggal di beberapa kota yang dikelilingi tembok pertahanan.
Bangsa Yunani kala itu menggunakan gaya pemerintahan Sparta dan Athena.
Yunani memiliki struktur pemerintahan yang terdesentralisasi dan bukan terpusat, dengan masing-masing kota mengembangkan sistemnya sendiri.
Bangsawan memainkan peran penting dalam pemerintahan. Anak-anak diangkat menjadi warga negara pada usia tujuh tahun dan menerima pendidikan militer.
Para tetua (ephorus) bertugas sebagai dewan penasihat. Pemerintahan Sparta tidak diatur oleh dewan rakyat.
Sementara itu, pemerintahan Athena menerapkan sistem demokratis oligarki. Pemerintahan berada di bawah pimpinan orang-orang terhormat, tetapi rakyatlah yang memegang kendali kekuasaan.
Baca juga: Mengenal Pasukan Sparta, Militer Terbaik Yunani Kuno
Untuk membantu rakyatnya berkembang, Alexander yang Agung mengorganisasi perdagangan dengan sangat baik. Ini membuat Athena menjadi pusat perdagangan di Mediterania dan mempercepat perkembangan budaya Yunani.
Berikut ini dua kota penting dalam peradaban Yunani Kuno, yaitu Sparta dan Athena, dengan konstitusi yang berbeda.
Citizens, Helot, dan Peiroikoi adalah tiga kelompok sosial yang didefinisikan oleh konstitusi Sparta.
Citizens adalah orang Sparta yang terdiri dari lima sampai 10% populasi. Mereka terdiri dari para penguasa dan tentara.
Mayoritas penduduknya adalah Helot yang bekerja sebagai petani, buruh tani, dan pelayan Sparta.
Kaum Peiroikoi adalah orang-orang yang tinggal di luar kota dan bekerja sebagai petani, pedagang, dan penambang.
Baca juga: 5 Peninggalan Peradaban Yunani Kuno
Mereka mengutamakan kebebasan individu. Warga negara atau Sparta adalah keturunan dari penjajah (Doria) yang tiba di Peloponesos dari utara.
Mereka merebut Dataran Rendah Laconian yang paling subur, mengusir penduduk asli ke Flelots dan Perioikoi.
Untuk mempertahankan diri dari pemberontakan internal dan eksternal, para penguasa Sparta selalu waspada dan meningkatkan ketahanan militer mereka, terutama pada masa pemerintahan Lycurgus sekitar tahun 625 SM.
Berbeda dengan warga Sparta, warga Athena mempunyai kebijakan yang berlawanan dari kota tersebut.
Athena memberikan perlindungan kepada warganya dan menghapuskan perbudakan.
Warga Athena sangat peduli dengan pertumbuhan seni, ilmu pengetahuan, dan filsafat. Athena adalah kota yang mempraktikkan demokrasi.
Baca juga: Reformasi di Athena dulu
Solon (638 SM-559 SM) memelopori sistem ini. Dewan rakyat memiliki otoritas di bawah pengaturan ini. Pemerintahan dipimpin oleh 9 archon yang dipilih setiap tahun.
Aeropagus (Mahkamah Agung), yang terdiri dari para archon sebelumnya, mengawasi para archon.
Athena menghasilkan beberapa filsuf yang ide-idenya terus berdampak pada kehidupan manusia saat ini.
Para filsuf, seperti Thales, Anaximander, Anoximenes, Pytagoras, Heraclitus, Parmenindes, Hippocartus, Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Referensi: