Aphrodite, Dewi Cinta dan Kecantikan dalam Mitologi Yunani

KOMPAS.com - Aphrodite adalah dewi cinta dan kecantikan dalam mitologi Yunani.

Sosoknya yang sangat cantik dengan pesona luar biasa disebut-sebut dapat memikat manusia hingga para dewa.

Karena itu pula, ia diceritakan memiliki banyak kekasih dan melahirkan banyak anak dari mereka.

Di sisi lain, Aphrodite juga dipuja karena dianggap sebagai representasi kesatuan dan kerukunan, yang pada zaman dulu berperan dalam perdagangan, peperangan, dan urusan politik Yunani Kuno.

Baca juga: 12 Dewa-Dewi dalam Mitologi Yunani: Zeus, Aphrodite, hingga Poseidon

Asal-usul Aphrodite

Terdapat banyak versi cerita terkait asal-usul atau kelahiran Aphrodite.

Dua versi cerita yang populer di masyarakat adalah dari Homeros dalam Iliad dan Theogonia karya Hesiodos.

Homeros dalam Iliad menyebut bahwa Aphrodite adalah putri dari Zeus dan peri laut bernama Dione.

Sedangkan dalam Theogonia karya Hesiodos, Aphrodite disebut lahir dari alat kelamin Uranus yang dipotong oleh anaknya, Titan Kronos, dan dilemparkan ke laut.

Lemparan itu mengeluarkan buih laut dan dari buih-buih itulah Aphrodite muncul.

Dalam bahasa Yunani, Aphrodite berasal dari kata aphros yang artinya buih dan dite yang berarti naik atau dikeluarkan.

Tempat kelahiran Aphrodite dipercaya berada di perairan dekat Siprus sekarang.

Baca juga: Peninggalan Peradaban Yunani Kuno

Kisah cinta Aphrodite

Konon, di tangan Aphrodite-lah terletak nasib asmara manusia. Para penyair sering menggambarkan bahwa tanpa kehadirannya, tidak akan ada kebahagiaan dan cinta.

Di sisi lain, sebagai dewi cinta yang sangat cantik dengan pesona luar biasa yang dapat memikat manusia hingga para dewa, Aphrodite terlibat banyak kisah cinta terlarang.

Dalam banyak cerita, Aphrodite adalah istri Hephaestus, dewa pandai besi yang berwajah buruk rupa.

Namun, Aphrodite tidak setia dan disebut pernah menjalin cinta dengan dewa Ares, Hermes, dan Dionysos.