Dari struktur yang tersisa di sekitar piramida, hanya diketahui kehidupan para pekerja yang membangunnya.
Melansir National Geographic, pekerja yang membangun Piramida Giza tinggal di kota terdekat.
Penggalian arkeologis di situs mengungkap adanya masyarakat Mesir kuno yang sangat terorganisir, kaya akan sumber daya, dan didukung oleh pemerintah yang kuat.
Sisa struktur toko roti dan tumpukan tulang binatang menunjukkan para pekerja piramida diberi makan dengan baik.
Baca juga: Apa Itu Firaun?
Kebutuhan makan para pekerja disuplai dari peternakan di dekat delta Sungai Nil.
Para pekerja itulah yang menyusun sekitar 2,3 juta batu penyusun Piramida Giza.
Temuan itu menampik pendapat sejarawan Yunani Kuno, Herodotus, yang mengatakan bahwa pembangunan Piramida Giza dilakukan oleh budak.
Situs arkeologi di sekitar Mesir dan catatan papirus kuno menunjukkan bahwa material pembangunan piramid seperti alat pemotong tembaga dari Semenanjung Sinai dan kayu dari Lebanon, dibawa melalui Sungai Nil dan sungai-sungai buatan.
Sayangnya, batu-batu penyusun Piramida Giza telah menjadi sasaran pencuri sejak berabad-abad lalu.
Kemungkinan batu-batu kapur bagian luar Piramida Giza diambil untuk digunakan mendirikan berbagai bagunan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.