Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Proses Pembangunan Piramida Mesir?

Kompas.com - 24/12/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu peninggalan monumental dari era Mesir Kuno adalah piramida.

Sejauh yang telah teridentifikasi, terdapat lebih dari 100 bangunan piramida di Mesir dengan berbagai ukuran.

Piramida Khufu atau Piramida Agung Giza (The Great Pyramid of Giza), merupakan piramida tertua dan terbesar di kompleks Piramida Giza, dengan tinggi sekitar 140 meter.

Piramida Agung Giza pun menjadi satu-satunya tujuh keajaiban dunia kuno yang masih berdiri hingga saat ini.

Mengingat ukurannya yang sangat besar, berapa tahun dibutuhkan untuk membangun piramida?

Baca juga: Fungsi Piramida pada Zaman Mesir Kuno

Berapa lama piramida Mesir dibangun?

Rincian pasti mengenai sejarah piramida Mesir masih menjadi misteri, karena tidak ada catatan tertulis yang ditemukan.

Menurut perkiraan para ahli, satu piramida Mesir dibangun dalam waktu 15 hingga 30 tahun, tergantung ukurannya.

Melansir History, dibutuhkan waktu sekitar 20 tahun untuk membangun Piramida Giza.

Proyek Piramida Agung Giza diperkirakan berlangsung dari tahun 2560 SM hingga 2540 SM.

Menurut hasil penelitian beberapa sejarawan, fungsi piramida pada zaman Mesir Kuno adalah sebagai makam para raja atau firaun.

Piramida dianggap sebagai rumah yang kekal untuk sang raja setelah mereka meninggal dunia.

Piramida Agung Giza dibangun sebagai makam firaun Khufu, yang menguasai Mesir kuno dari tahun 2589 SM hingga 2566 SM.

Baca juga: 9 Penemuan Menakjubkan dari Makam Firaun Tutankhamun

Piramida Agung Giza pada awalnya setinggi 481 kaki atau 146,6 meter. Namun akibat erosi, kini tingginya sekitar 455 kaki atau 138,6 meter.

Sedangkan panjang masing-masing sisi di bagian dasar mencapai 755,75 kaki atau 230 meter.

Teknik pembangunan Piramida Giza begitu mengesankan hingga para ilmuwan dan insinyur tidak dapat memasikan secara pasti bagaimana piramida-piramida di sana dibangun.

Dari struktur yang tersisa di sekitar piramida, hanya diketahui kehidupan para pekerja yang membangunnya.

Melansir National Geographic, pekerja yang membangun Piramida Giza tinggal di kota terdekat.

Penggalian arkeologis di situs mengungkap adanya masyarakat Mesir kuno yang sangat terorganisir, kaya akan sumber daya, dan didukung oleh pemerintah yang kuat.

Sisa struktur toko roti dan tumpukan tulang binatang menunjukkan para pekerja piramida diberi makan dengan baik.

Baca juga: Apa Itu Firaun?

Kebutuhan makan para pekerja disuplai dari peternakan di dekat delta Sungai Nil.

Para pekerja itulah yang menyusun sekitar 2,3 juta batu penyusun Piramida Giza.

Temuan itu menampik pendapat sejarawan Yunani Kuno, Herodotus, yang mengatakan bahwa pembangunan Piramida Giza dilakukan oleh budak.

Situs arkeologi di sekitar Mesir dan catatan papirus kuno menunjukkan bahwa material pembangunan piramid seperti alat pemotong tembaga dari Semenanjung Sinai dan kayu dari Lebanon, dibawa melalui Sungai Nil dan sungai-sungai buatan.

Sayangnya, batu-batu penyusun Piramida Giza telah menjadi sasaran pencuri sejak berabad-abad lalu.

Kemungkinan batu-batu kapur bagian luar Piramida Giza diambil untuk digunakan mendirikan berbagai bagunan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com