Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keris Kiai Nogo Siluman, Pusaka Milik Pangeran Diponegoro

Kompas.com - 11/12/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Perjalanan Keris Kiai Nogo Siluman ke Belanda

Selain asal-usulnya yang masih samar, muncul beragam pendapat terkait kisah Keris Kiai Nogo Siluman bisa sampai di Belanda.

Ada yang menyatakan bahwa keris ini dirampas saat Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda di Magelang pada 28 Maret 1930.

Ada pula yang mengatakan keris ini sengaja diserahkan oleh Pangeran Diponegoro.

Baca juga: Keris Mpu Gandring, Pusaka Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari

Mengutip Kompas.id, dalam laporan majalah Historia, Peter Carey, sejarawan peneliti Pangeran Diponegoro, mengakui belum mengetahui secara pasti bagaimana keris itu dikabarkan dibawa negosiator ulung, Kolonel Jan-Baptist Cleerens, ke Belanda pada 1831.

Dalam Babad Diponegoro, Peter Carey menjelaskan tidak pernah ada catatan bahwa keris Pangeran Diponegoro dilucuti.

Penyebutan keris Kiai Nogo Siluman hanya tertera pada dua dokumen, yakni dalam surat milik Sentot Prawirodirjo dan keterangan Raden Saleh.

Surat berbahasa Jawa Sentot Prawirodirjo, salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro tertanggal 27 Mei 1830, ditujukan kepada perwira kavaleri Belanda, Francois Delatre.

Dalam suratnya, Sentot menyebut bahwa dirinya menyaksikan Keris Kiai Nogo Siluman diserahkan Pangeran Diponegoro ke Kolonel Jan-Baptist Cleerens.

Oleh Kolonel Jan-Baptist Cleerens, Keris Kiai Nogo Siluman dihadiahkan kepada Raja Willem I, kemudian disimpan di Koninklijke Kabinet van Zaldzaamheden (KKZ) atau Kabinet Kerajaan untuk Barang Antik di Den Haag, Belanda.

Sedangkan keterangan Raden Saleh hanya menyebut keris pada Januari 1831 atas permintaan Direktur Koninklijke Kabinet van Zaldzaamheden (KKZ) SRP van de Kasteele.

Setelah KKZ dibubarkan pada 1833, keris Pangeran Diponegoro diberikan kepada Museum Volkenkunde (sekarang National Museum of World Cultures (NMVW) di Leiden.

Baca juga: Siapakah Nama Asli Pangeran Diponegoro?

Dikembalikan ke Indonesia

Setelah 189 tahun berada di Belanda, Keris Kiai Nogo Siluman akhirnya dipulangkan ke Indonesia pada 5 Maret 2020.

Penyerahan Keris Kiai Nogo Siluman dilakukan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Ingrid van Engelshoven kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja.

Kini keris warisan Pangeran Diponegoro tersebut disimpan di Museum Nasional di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com