Selain asal-usulnya yang masih samar, muncul beragam pendapat terkait kisah Keris Kiai Nogo Siluman bisa sampai di Belanda.
Ada yang menyatakan bahwa keris ini dirampas saat Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda di Magelang pada 28 Maret 1930.
Ada pula yang mengatakan keris ini sengaja diserahkan oleh Pangeran Diponegoro.
Baca juga: Keris Mpu Gandring, Pusaka Pencabut Nyawa Penguasa Kerajaan Singasari
Mengutip Kompas.id, dalam laporan majalah Historia, Peter Carey, sejarawan peneliti Pangeran Diponegoro, mengakui belum mengetahui secara pasti bagaimana keris itu dikabarkan dibawa negosiator ulung, Kolonel Jan-Baptist Cleerens, ke Belanda pada 1831.
Dalam Babad Diponegoro, Peter Carey menjelaskan tidak pernah ada catatan bahwa keris Pangeran Diponegoro dilucuti.
Penyebutan keris Kiai Nogo Siluman hanya tertera pada dua dokumen, yakni dalam surat milik Sentot Prawirodirjo dan keterangan Raden Saleh.
Surat berbahasa Jawa Sentot Prawirodirjo, salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro tertanggal 27 Mei 1830, ditujukan kepada perwira kavaleri Belanda, Francois Delatre.
Dalam suratnya, Sentot menyebut bahwa dirinya menyaksikan Keris Kiai Nogo Siluman diserahkan Pangeran Diponegoro ke Kolonel Jan-Baptist Cleerens.
Oleh Kolonel Jan-Baptist Cleerens, Keris Kiai Nogo Siluman dihadiahkan kepada Raja Willem I, kemudian disimpan di Koninklijke Kabinet van Zaldzaamheden (KKZ) atau Kabinet Kerajaan untuk Barang Antik di Den Haag, Belanda.
Sedangkan keterangan Raden Saleh hanya menyebut keris pada Januari 1831 atas permintaan Direktur Koninklijke Kabinet van Zaldzaamheden (KKZ) SRP van de Kasteele.
Setelah KKZ dibubarkan pada 1833, keris Pangeran Diponegoro diberikan kepada Museum Volkenkunde (sekarang National Museum of World Cultures (NMVW) di Leiden.
Baca juga: Siapakah Nama Asli Pangeran Diponegoro?
Setelah 189 tahun berada di Belanda, Keris Kiai Nogo Siluman akhirnya dipulangkan ke Indonesia pada 5 Maret 2020.
Penyerahan Keris Kiai Nogo Siluman dilakukan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Ingrid van Engelshoven kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja.
Kini keris warisan Pangeran Diponegoro tersebut disimpan di Museum Nasional di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.