Adik Rachmi, Raharty, dengan cepat merespons ucapan Soekarno, "Jangan mau, Yu, dia sudah tua".
Namun, berkat rayuan Bung Karno, akhirnya Rachmi menerima pinangan tersebut.
Bung Karno meminta Rachmi melihat contoh nyatanya, yaitu Fatmawati yang juga berbeda usia cukup jauh dengan Bung Karno. Namun, mereka tetap bahagia.
Meskipun momen itu mungkin terasa mendadak, Rachmi sudah pernah berjumpa dengan Hatta sebelumnya.
Bung Hatta pertama kali bertemu dengan Rachmi di Institut Pasteur, Bandung, saat ia dan Bung Karno sedang mengunjungi tempat tersebut.
Meskipun pertemuan itu hanya berlangsung sebentar, Bung Hatta ternyata langsung tertarik kepada Rachmi.
Sebuah fakta menarik adalah bahwa Rachmi ternyata adalah anak dari mantan kekasih Bung Hatta, yaitu Anni.
Anni dan Hatta berpisah karena prinsip Hatta untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka.
Anni pun kemudian menikah dengan sahabat dekat Soekarno, yaitu Abdul Rahim (yang kini menjadi mertua Bung Hatta).
Baca juga: Mengenang Perjalanan Rahmi Hatta Mendampingi Bung Hatta
Hatta dan Rachmi pun resmi menikah pada 18 November 1945. Pernikahan itu hanya disaksikan keluarga besar Rahim, keluarga besar Bung Karno, dan Fatmawati.
Bung Hatta menghadiahi Rachmi buku yang dia tulis selama masa pembuangannya di Boven Digul sebagai mahar ketika mereka menikah di sebuah vila di Megamendung, Bogor.
Meskipun Bung Hatta berusia 43 tahun saat itu dan Rachmi baru berumur 19 tahun, perbedaan usia tersebut tidak menghambat kebahagiaan mereka.
Dari pernikahan itu, mereka kemudian dikaruniai tiga anak.
Dalam catatan sejarah, berbagai kisah romantis Bung Hatta pun sering diceritakan.
Salah satunya yang terkenal adalah kebiasaan Hatta meminta istrinya untuk duduk di sisi kiri bangku mobil agar istrinya tidak kepanasan.