Penulis The Shocking History of Phosphorus, John Emsley mengatakan bahwa setelah Perang Dunia I usai, muncul seruan untuk melarang penggunaan fosfor putih.
Seruan itu mengingat dampak mengerikan yang ditimbulkan senjata berfosfor putih apabila mengenai manusia.
Meski dapat digunakan untuk berbagai keperluan militer, fosfor putih yang mengenai manusia dapat menyebabkan luka bakar yang menembus hingga tulang, dapat berbahaya bagi mata dan saluran pernapasan.
Baca juga: Perang Proksi, Perang Menggunakan Pemain Pengganti
Dalam kasus paparan yang parah, efek sistemik fosfor putih dapat merusak sistem kardiovaskular, merusak ginjal, hati, serta menyebabkan koma hingga kematian.
Kendati demikian, setelah Perang Dunia I, senjata fosfor putih terus digunakan di berbagai perang dan negara.
Hingga kini, tidak ada hukum internasional yang secara spesifik mengatur mengenai penggunaan bom fosfor putih atau senjata berbahan fosfor putih lainnya.
Selama tidak digunakan secara sengaja untuk menyerang warga sipil, penggunaan senjata fosfor putih legal dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.