Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Partai Masyumi Bubar?

Kompas.com - 30/10/2023, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Akibatnya, Soekarno mengecam Masyumi dengan memberikan dua pilihan, yaitu membubarkan diri atau dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang.

Masyumi kemudian memilih pilihan pertama, yakni membubarkan diri pada 1960.

Meskipun diduga terlibat dalam PRRI, sampai saat ini belum ada bukti yang dapat menunjukkan bahwa Masyumi memang mendukung pemberontakan PRRI.

Kebenaran terkait keterlibatan Masyumi dalam PRRI masih perlu dikaji lagi dan disertakan bukti sejarahnya.

Baca juga: Partai Masyumi: Pembentukan, Ideologi, Tokoh, dan Pembubaran

Konflik Masyumi dengan Soekarno

Konflik yang terjadi antara Partai Masyumi dengan Presiden Soekarno disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  • Masalah kedudukan dan kekuasaan dalam pemerintahan.
  • Adanya perbedaan prinsipil mengenai demokrasi, di mana Soekarno menghendaki demokrasi terpimpin, sedangkan Masyumi menolak dan menentang demokrasi terpimpin.
  • Adanya perbedaan ideologi, Soekarno menggalang kerja sama dengan PKI yang berhaluan komunis, sementara Masyumi berideologi Islam.

Usaha Soekarno untuk menyingkirkan Masyumi dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu:

  • Pertama, pendekatan politik dengan cara mengurangi dan menghilangkan peran politik Masyumi dalam pemerintahan dan legislatif.
  • Kedua, pendekatan hukum dengan membuat beberapa peraturan yang menjurus kepada pembubaran Partai Masyumi.

Pada akhirnya, sesuai Keputusan Presiden No. 200 tahun 1960, pemimpin Partai Masyumi menyatakan membubarkan diri melalui suratnya no. 180bni-25/60 tanggal 13 September 1960.

 

Referensi:

  • Muttaqin, Fajriudin. (2015). Sejarah Pergerakan Nasional. Bandung: Humaniora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com