Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Peninggalan Kerajaan Kutai

Kompas.com - 26/10/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kerajaan Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada 1300 M di Tepian Batu atau Kutai Lama.

Kerajaan Kutai didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti, yang berkuasa pada 1300 hingga 1325 M.

Seiring berjalannya waktu, Kerajaan Kutai berubah menjadi kesultanan Islam pada 1575, saat dipimpin oleh Aji Raja Mahkota Mulia Alam.

Sejak saat itu, Kerajaan Kutai pun berubah menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Kemunduran Kerajaan Kutai sendiri mulai terlihat setelah menjadi bawahan Kesultanan Banjar.

Terlebih, pada 1825, Kerajaan Kutai diikat secara resmi oleh Belanda.

Sewaktu runtuh, Kerajaan Kutai meninggalkan sejumlah benda-benda bersejarah.

Adapun 4 peninggalan Kerajaan Kutai adalah:

  1. Prasasti Yupa
  2. Pedang Sultan Kutai
  3. Kura-kura Emas
  4. Kalung Ciwa

Prasasti Yupa

Penemuan 7 buah prasasti menjadi salah satu bukti keberadaan Kerajaan Kutai.

Yupa adalah sejenis tiang batu yang bertuliskan tentang sejarah Kerajaan Kutai, ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

Isi dari Prasasti Yupa mengisahkan tentang sebuah kerajaan Hindu yang terletak di wilayah Muara Kaman, hulu Sungai Mahakam, tepatnya di Kalimantan Timur.

Secara garis besar, Prasasti Yupa mengisahkan tentang latar belakang Kerajaan Kutai yang didasarkan pada kehidupan sosial, politik, dan budaya para pemimpinnya.

Salah satu Prasasti Yupa yang saat ini disimpan di Museum Nasional adalah Prasasti Muarakaman III.

Baca juga: Prasasti Yupa: Fungsi dan Isinya

Pedang Sultan Kutai

Pedang Sultan Kutai atau Pedang Kalimantan merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kutai dari abad ke-13.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com