KOMPAS.com - Kampung Naga adalah sebuah perkampungan tradisional Sunda yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Secara administratif, Kampung Naga berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Dengan luas tanah kurang lebih 4 hektar, Kampung Naga telah digunakan untuk perumahan penduduk, pekarangan, kolam ikan, dan selebihnya digunakan untuk pertanian.
Lantas, bagaimana sejarah Kampung Naga?
Ada beberapa versi yang menjelaskan mengenai sejarah Kampung Naga.
Menurut versi pertama, disebutkan bahwa sejarah Kampung Naga bermula dari masa kewalian Syekh Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati.
Sunan Gunung Jati memiliki seorang abdi bernama Singaparna yang bertugas menyebarkan agama Islam di sebelah barat.
Akhirnya, Singaparna sampai di daerah Neglasari.
Sesampainya di sana, Singaparna disambut baik oleh penduduk setempat sampai-sampai ia disebut Sembah Dalem Singaparna.
Suatu hari, Singaparna mendapat petunjuk untuk bersemedi.
Konon, dalam persemedian tersebut Singaparna mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami salah satu tempat di Desa Neglasari.
Singaparna kemudian mendirikan Bangunan Bumi Ageung sebagai tempat tinggal dan merupakan rumah pertama yang berdiri di sana.
Daerah ini kemudian dikenal sebagai Kampung Naga.
Akan tetapi, masyarakat Kampung Naga sendiri tidak meyakini kebenaran versi sejarah tersebut.
Lebih lanjut, versi kedua merupakan hasil wawancara yang diperoleh dari penduduk yang tinggal di Kampung Naga.