Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi di Balik Kebencian Hitler kepada Orang Yahudi

Kompas.com - 20/10/2023, 16:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Bahkan, pada awalnya, Hitler memandang orang Yahudi dengan baik.

Namun, pandangan negatif terhadap Yahudi muncul setelah Jerman mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I.

Menurut Hitler, orang Yahudi adalah penyebab atas kekalahan tersebut.

Pada paruh kedua abad ke-19, ketika pembebasan Yahudi di sebagian besar Eropa mengarah pada integrasi mereka ke dalam masyarakat dan ekonomi modern, hal malah ini menimbulkan reaksi negatif di Eropa.

Anti-Semitisme, termasuk beberapa yang bersifat pembunuhan, meningkat di seluruh benua, termasuk di Jerman.

Hal tersebut juga semakin berkembang ketika Jerman kalah dalam Perang Dunia I pada 1918 dan Kaisar Wilhelm terpaksa turun takhta.

Saat itulah, muncul teori yang populer bahwa Jerman mengalami kekalahan karena ditikam di belakang oleh orang Yahudi. Jerman juga menganggap Yahudi sebagai penyebab pergolakan ekonomi di negara itu.

Peran Yahudi dalam gerakan sosialis dan komunis yang memimpin revolusi di Jerman dan Rusia, serta peran mereka dalam keuangan internasional, membawa kepada teori-teori gelap tentang kurangnya loyalitas nasional, pengkhianatan, dan degenerasi.

Adolf Hitler meyakini bahwa Yahudi adalah penyebab kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I dengan merinci beberapa aspek.

Setelah tanda tangan Traktat Versailles pada 1919 yang memberlakukan kondisi sangat berat dan merugikan bagi Jerman, Hitler menyalahkan orang Yahudi atas syarat-syarat ketat dalam perjanjian tersebut.

Propaganda Nazi dengan sengaja menggambarkan orang Yahudi sebagai kekuatan yang menghancurkan ekonomi Jerman dan merencanakan untuk melemahkan negara itu secara keseluruhan.

Selain itu, Hitler menyalahkan Yahudi atas stabilitas politik yang buruk dan mengaitkannya dengan konspirasi global untuk memanipulasi peristiwa-peristiwa dunia.

Hitler juga berpikir semua kelompok yang menghambat Jerman, seperti Bolsheviks, sosialis, dan sosial demokrat, dianggapnya berkaitan dengan orang Yahudi karena terlibat di dalamnya.

Pemikiran politiknya menyatu dengan ide rasial yang semakin rumit.

Dia membayangkan orang Yahudi bersama dengan kelompok lain seperti orang Slavia dan Romani sebagai ras yang lebih rendah secara biologis dibandingkan dengan Aryan, yaitu ras putih dari Eropa utara yang dianggap sebagai ras murni Jerman.

Hitler yang pada saat itu sedang mencari kambing hitam untuk menjelaskan kekalahan pada Perang Dunia I, secara sistematis menggunakan anti-Semitisme sebagai alat untuk menyatukan dan memobilisasi pendukungnya.

Namun, seberapapun keliru pemikirannya dan seberapapun teori kontroversialnya, serta pengalaman pribadinya yang mungkin mempengaruhi sikapnya terhadap Yahudi, Hitler mendapat dukungan di semua tingkatan masyarakat Jerman.

Pendukung Hitler ingin melihat Jerman kembali kepada menjadi bangsa besar dan mempercayai bahwa Yahudilah yang bertanggung jawab atas kemunduran negara itu.

Referensi:

  • Goldhagen, D. J. (2007). Hitler's willing executioners: Ordinary Germans and the Holocaust. Vintage.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com