Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Benteng Mauritius di Pulau Makian

Kompas.com - 23/09/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Benteng Mauritius merupakan benteng peninggalan Belanda yang didirikan di Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Benteng ini dibangun pada abad ke-17 di dekat Desa Ngofakiaha atau Ngofakioha di pantai barat laut Makian, sekarang Desa Kota.

Pembangunan benteng tidak lepas dari kepentingan monopoli VOC di Kepulauan Maluku.

Berikut ini sejarah singkat Benteng Mauritius.

Baca juga: Benteng Tabanio, Saksi Perang Banjar

Sejarah Benteng Mauritius

Melansir laman Kemdikbud, Benteng Mauritius dibangun pada 1612 oleh Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC yang pertama.

Dalam laporan Johannes Nessel untuk Arnold de Vlaming van Outshoorn pada 1651, disebut bahwa lokasi berdirinya benteng sangat strategis, karena berada di atas sebuah bukit yang memudahkan pemantauan ke arah laut.

Di sisi lain, lokasi Benteng Mauritius kurang bersahabat untuk menyimpan barang dagang dalam skala besar.

Oleh sebab itu, pada masa pemerintahan Gubernur Jacques Le Febure (1625-1629) didirikan bangunan di dekat pantai yang difungsikan sebagai tempat tinggal sekaligus gudang.

Benteng Mauritus berperan besar dalam menjaga kepentingan monopoli perdagangan rempah Belanda di Kepulauan Maluku.

Pasalnya, Pulau Makian merupakan salah satu daerah yang dikenal sebagai penghasil rempah cengkih terbaik dan terbesar di Kepulauan Maluku.

Baca juga: Sejarah Benteng Van der Capellen

Benteng Mauritus dibangun atas susunan batu karang dan batu andesit yang direkatkan dengan bubuk kapur, atau dalam bahasa setempat disebut kalero.

Benteng ini berdenah persegi, dengan bastion pada masing-masing sudutnya.

Benteng Mauritius masih berdiri hingga kini dan kondisinya cukup baik.

Dinding sisi timur dan utara masih utuh, sedangkan struktur empat bastion, dinding bagian barat dan dinding bagian selatan telah rusak akiibat termakan usia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com