Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Tabanio, Saksi Perang Banjar

Kompas.com - 23/09/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Benteng Tabanio terletak di Desa Tabanio, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Benteng ini merupakan salah satu penjaga kepentingan Belanda di Tanah Laut dan saksi perlawanan rakyat Tabanio pada pertengahan abad ke-19.

Berikut ini sejarah Benteng Tabanio.

Baca juga: Sejarah Benteng Van der Capellen

Sejarah Benteng Tabanio

Melansir laman Kemdikbud, Benteng Tabanio dibangun pada tahun 1789.

Fungsi Benteng Tabanio adalah untuk menjaga kepentingan ekonomi dan politik Belanda di Tanah Laut.

Tanah Laut merupakan sentral perekonomian di Kalimantan Selatan yang kaya akan rempah-rempah dan tambang batu bara.

Sejak abad ke-17, Tabanio sendiri telah memegang peranan penting bagi perekonomian Kerajaan Banjar.

Tabanio menjadi daerah yang menghubungkan Banjarmasin dengan pesisir Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatera, Semenanjung Malaya, bahkan luar Nusantara.

Tujuan lain dari pembangunan Benteng Tabanio adalah untuk melindungi pegawai-pegawai Belanda di Tanah Laut.

Saat itu, Belanda tidak hanya membangun satu atau dua benteng.

Baca juga: Benteng Keraton Buton, Benteng Terluas di Dunia

Banyaknya benteng yang didirikan oleh Belanda memicu ketidaksenangan rakyat yang memuncak dalam Perang Banjar.

Pada masa Perang Banjar, Benteng Tabanio pernah direbut oleh Haji Buyasin, yang mendapat tugas dari Pangeran Antasari untuk memimpin perang gerilya di wilayah Tanah Laut.

Namun tidak lama kemudian, Belanda berhasil merebut kembali benteng ini.

Saat ini, Benteng Tabanio telah runtuh, bahkan sisa-sisa reruntuhannya tidak dapat diidentifikasi bentuknya karena tertimbun tanah dan ditumbuhi rerumputan.

Tidak sedikit pula pecahan bata Benteng Tabanio yang diambil masyarakat untuk membangun rumah dan masjid.

Berdasarkan lukisan Benteng Tabanio yang dibuat pada masa penjajahan Belanda, bangunan benteng diperkirakan menghadap ke pesisir pantai.

Luas benteng diduga mencapai 20.000 meter persegi dan dilengkapi dengan meriam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com