Selain itu, Alonso juga merekrut seorang petani di desanya bernama Sancho Panza sebagai pengawalnya.
Dalam buku ini dikisahkan secara lengkap berbagai petualangan 'imajiner' Alonso, mulai dari pengalaman lucu, seru, hingga mengegangkan.
Alonso membayangkan dirinya telah banyak membantu gadis-gadis yang tersiksa, melawan para raksasa, dan melawan ketidakadilan.
Baca juga: Membaca Mein Kampf, Buku Karya Adolf Hitler
Bagian kedua dari novel Don Quixote diterbitkan sepuluh tahun setelah novel aslinya, tahun 1615.
Pada bagian kedua ini, dikisahkan Alonso berimajinasi sedang melawan Knight of the Moon (seorang pemuda dari kampung halamannya yang sebelumnya menyamar sebagai Knight of Mirrors) di pantai di Barcelona.
Karena kalah, Alonso wajib tunduk pada persyaratan ksatria yang sebelumnya sudah diatur.
Alonso kemudian diperintahkan untuk meletakkan tangannya dan menghentikan tindakan halusinasinya selama satu tahun.
Harapannya, dalam satu tahun tersebut, Alonso akan sembuh dari penyakit halusinasinya.
Baca juga: Buya Hamka, Pahlawan Nasional dan Penulis Novel Terlaris
Novel Don Quixote merupakan salah satu mahakarya besar dalam Sastra Barat, dan yang terbesar dalam bahasa Spanyol.
Bahkan buku ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di seluruh dunia, termasuk bahasa Indonesia.
Lewat buku ini, para pembaca diminta untuk istirahat sejenak di tengah kehirukpikukan dunia.
Terkadang, manusia perlu sesekali hiburan. Salah satu caranya adalah dengan menghidupkan kembali imajinasi mereka melalui novel Don Quixote.
Referensi: