Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Buku Tulis, Tetap Unggul ketimbang Laptop

Kompas.com - 29/01/2023, 22:12 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Buku tulis jauh lebih dahulu eksis ketimbang laptop.

Kendati begitu, banyak yang mengklaim bahwa buku tulis sampai sekarang tetap unggul ketimbang laptop.

Buku tulis dalam penelusuran riwayatnya ada sejak kertas papirus ditemukan di Mesir.

Angka tahunnya adalah 2400 Sebelum Masehi (SM).

Baca juga: Dulu Suka Gambar di Buku Tulis Saat SD, Kini Megan Ciptakan Komik “The Witch’s Heart” yang Dibaca Jutaan Orang

Buku tulis

Pembeli memilih perlengkapan alat tulis di Pasar Pagi, Asemka, Jakarta, Minggu (12/7/2020). Sejumlah pedagang mengatakan, jelang ajaran baru sekolah yang dimulai 13 Juli 2020 penjualan buku tulis dan alat tulis di pasar tersebut meningkat hingga 20 persen meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase kedua. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.MUHAMMAD ADIMAJA Pembeli memilih perlengkapan alat tulis di Pasar Pagi, Asemka, Jakarta, Minggu (12/7/2020). Sejumlah pedagang mengatakan, jelang ajaran baru sekolah yang dimulai 13 Juli 2020 penjualan buku tulis dan alat tulis di pasar tersebut meningkat hingga 20 persen meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase kedua. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Sementara itu, laman sumber literatur di Kompas.com rilisan 19 Januari 2022 memberikan informasi bahwa buku tulis masih menjadi sarana ajar di persekolahan.

Buku tulis masih lebih simpel daripada laptop lantaran buku tulis lebih ringan.

Buku tulis yang ringan itu lebih mudah dibawa.

Pada buku tulis, seseorang tidak hanya menulis tapi juga berpikir.

Berbeda dengan mengetik pada laptop.

Orang yang mengetik biasanya lebih sedikit menggunakan kemampuan otak bila dibandingkan dengan orang yang menulis.

Buku tulis juga tak memerlukan banyak perawatan bahkan energi listrik.

Buku tulis saat ini berbentuk persegi panjang.

Buku tulis masa lalu berbentuk gulungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com