Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Suiker Contracten

Kompas.com - 19/06/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suiker Contracten adalah salah satu hasil tulisan orang Belanda yang berisi kritik terhadap sistem tanam paksa atau Cultuurstelsel.

Tulisan ini mengisahkan tentang penderitaan para petani tebu di Jawa akibat adanya sistem tanam paksa.

Adapun tokoh Belanda yang menulis suiker contracten bernama Fransen van der Putte.

Fransen van der Putten adalah politikus liberal yang memperjuangkan upaya penghapusan sistem tanam paksa.

Fransen menjadi salah satu orang yang sangat benci dengan kebijakan tersebut.

Ia kemudian menyuarakan kritikannya dengan menerbitkan Suiker Contracten.

Lantas, apa isi Suiker Contracten?

Baca juga: Sistem Tanam Paksa: Latar Belakang, Aturan, Kritik, dan Dampak

Isi Suiker Contracten

Hal yang mendorong lahirnya Suiker Contracten adalah penderitaan yang dirasakan rakyat Indonesia akibat sistem tanam paksa.

Penderitaan ini diketahui oleh Fransen van de Putte, yang pada 1849 sedang ditugaskan ke Indonesia untuk menjadi pengawas perkebunan tebu di Situbondo, Jawa Timur.

Pada saat yang bersamaan, kebijakan sistem tanam paksa juga sedang dicanangkan di Indonesia, yang dicetus oleh Johannes van den Bosch pada 1830.

Dengan adanya kebijakan sistem tanam paksa, rakyat pribumi diharuskan untuk mengerjakan proyek penanaman ekspor, seperti kopi, tebu, teh, tembakau, dan nila di bawah kendali pemerintah kolonial.

Melihat kondisi rakyat Indonesia yang menderita, Fransen van de Putte terpanggil untuk menjadi anggota parlemen agar bisa berjuang menghapuskan sistem tanam paksa.

Wujud kebencian Fransen van de Putte pada kebijakan sistem tanam paksa ini ditunjukkan lewat diterbitkannya Suiker Contracten pada 1860.

Pada intinya, Suiker Contracten berisi tentang kritikan terhadap kebijakan pemerintah kolonial yang memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dan manusia di Indonesia dengan cara kerja paksa.

Tidak lama setelah Suiker Contracten dirilis, Fransen van de Putte menjadi Menteri Urusan Kolonial dan Perdana Menteri Belanda.

Selama menjabat, Fransen van de Putte fokus mengusahakan penghapusan sistem tanam paksa.

Beruntungnya, perjuangan Fransen van de Putte membuahkan hasil yang baik, di mana sistem tanam paksa akhirnya dihapuskan pada 1870.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com