Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Islam Modern

Kompas.com - 17/06/2023, 07:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sejak itu Islam mulai diarahkan untuk rasional-ilmiah supaya dapat memecah masalah di kehidupan riil, baik dari pendidikan, sosial, politik, dan ekonomi, tanpa menghilngkan sisi religusnya.

Salah satu upaya untuk menegaskan gerakan tersebut, melalui pemantapan ideologi dalam bidang pendidikan dan organisasi.

Baca juga: Tokoh-tokoh Islam Terkenal dari Masa Kejayaan Islam

Bentuk Gerakan

Mula-mula tokoh Afghani melakukan pembaharuan dalam bentuk pendirian gerakan politik rakyat yang dikenal dengan Pan-Islamisme.

Pan-Islamisme merupakan organisasi yang menekankan adanya persatuan umat Islam dalam sebuah gerakan menentang imperialis dan kolonialis Eropa.

Gerakan ini semakin berkembang setelah munculnya Muhammad Abduh, seorang murid dari Afghani yang lebih menekankan pada gerakan pembaharuan pemikiran dan pendidikan.

Melalui pendidikan ia mulai mengintegrasikan ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum dalam sistem pendidikan Islam salah satunya di Universitas Al-Azhar Mesir.

Demikian juga Rasyid Ridha, ia menilai bahwa kemunduran Islam dikarenakan salah satunya sifat fanatisme yang mengakar di pikiran muslim.

Baca juga: Abad Pertengahan Islam, Kemunduran Peradaban Islam

Ia menganggap bahwa umat Islam kala itu mengingkari ajaran-ajaran Islam bahwa hidup itu harus bersifat dinamis bukan statis yang kemudian menimbulkan fanatisme.

Iring beriringan dengan itu, muncul juga seorang Islam bernama Iqbal pada awal abad ke 20, ia menginginkan peradaban baru Islam yang anggun.

Anggun yang dimaksud adalah mengisi kekurangan peradaban Barat, demikian juga Barat mengisi kekurangan di Timur, intinya saling melengkapi.

Pemikiran dan gerakan inilah yang kemudian menciptakan sebuah peradaban modern Islam sebagaimana yang kita kenal saat ini.

Baca juga: 10 Ilmuwan Muslim Abad Klasik yang Jarang Diketahui

Referensi

  • Nasution, S. (2013). sejarah peradaban Islam. Jurnal pendidikan dan Konseling, 5 (2), 368-374.
  • https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_15-10-2020_5f8873509254f.pdf
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com