Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Annyorong Lopi, Peluncuran Kapal oleh Manusia

Kompas.com - 14/04/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Tradisi Annyorong Lopi adalah tradisi yang berasal dari Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Tradisi Anyyorong Lopi ini sangat melekat pada profesi masyarakat Bulukumba yang dikenal dengan sebutan Panrita Lopi atau pembuat perahu.

Salah satu tempat diadakannya tradisi Annyorong Lopi adalah di lokasi pembuatan perahu pinisi, di Kelurahan Tanah Lemo, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.

Lantas, apa itu Annyorong Lopi? Bagaimana pelaksanaan tradisinya?

Baca juga: Kapan Mulai Ada Tradisi Membatik di Indonesia?

Pengertian

Secara harfiah, istilah annyorong lopi berasal dari dua kata, yaitu annyorong yang artinya mendorong dan lopi yang berarti perahu.

Sehingga, anyyorong lopi berarti tradisi mendorong perahu atau disebut peluncuran perahu.

Akan tetapi, tradisi annyorong lopi berbeda dengan yang biasa dilakukan nelayan, melainkan sebuah bentuk kearifan lokal yang ada sejak era nenek moyang.

Annyorong lopi adalah tradisi peluncuran kapal yang dilakukan oleh tenaga manusia.

Mereka mendorong kapal tersebut tanpa bantuan alat berat. Biasanya, ratusan orang akan menarik perahu yang sudah dibuat menggunakan tali hingga ke bibir pantai agar perahu itu dapat berlayar di laut lepas.

Baca juga: Tradisi Belangiran, Ritual Masyarakat Lampung Menyambut Ramadhan

Makna

Makna tradisi annyorong lopi adalah sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya sebuah kegiatan pembuatan perahu yang biasanya akan dirangkai bersama dengan acara Songka Bala (tolak bala).

Selain itu, dalam tradisi ini pula akan dilakukan doa bersama agar perahu yang dilayarkan selalu mendatangkan keuntungan dan rezeki melimpah.

Pelaksanaan

Pelaksanaan tradisi annyorong lopi terdiri dari empat tahapan, yaitu:

  1. Penyembelihan hewan kurban berupa kambing dan dua ekor ayam (jantan dan betina) di atas perahu.
  2. Syukuran dengan pembacaan kitab al-barazanji dan Songka Bala.
  3. Pembuatan ammoci atau pusat perahu yang dipimpin oleh punggawa atau sosok spiritual yang ditunjuk.
  4. Peluncuran perahu dengan jumlah peserta disesuaikan dengan besar perahu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com