Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Utama dalam Hinayana

Kompas.com - 12/04/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buddha adalah sebuah agama yang lahir pada abad ke-5 SM di wilayah India dan sampai saat ini masih berpengaruh di sebagian wilayah di dunia.

Lahirnya agama Buddha merupakan reaksi dari beberapa golongan atas ajaran kaum Brahmana.

Agama ini dipimpin oleh Siddharta Gautama.

Dalam agama Buddha sendiri, ada beberapa istilah yang mungkin masih asing didengar. Salah satunya adalah istilah Hinayana.

Hinayana merupakan aliran agama Buddha yang menekankan pada kemurnian dan keotentikan ajaran Buddha Siddharta Gautama.

Lalu, apa tujuan utama dalam hinayana?

Baca juga: Fungsi Stupa pada Candi Bercorak Buddha

Tujuan Hinayana

Aliran Buddha Hinayana berarti aliran Buddha yang berkendaraan kecil. Tujuan utama dalam hinayana adalah bagaimana dirinya (para pengikut Buddha) dapat masuk nirwana.

Nirwana dalam agama Buddha berarti kulminasi pencarian umat Buddha terhadap kebebasan dari samsara, yaitu mati dan kelahiran kembali.

Dari keinginan masuk nirwana tersebut, aliran Buddha hinayana dinamakan pula dengan Nirwanayana.

Adapun salah satu ciri dari aliran hinayana adalah pemujaannya tidak menggunakan media (patung) sebagai lambang Sang Buddha.

Apabila dilihat dari sejarahnya, istilah Hinayana muncul di Sutra Saddharma Pundarika atau Sutra Teratai Ajaran Kebajikan antara abad 1 SM hingga 1 M.

Aliran Hinayana pertama kali dikembangkan di India sebelum akhirnya populer di negara lain, seperti Sri Lanka, Myanmar, dan Asia Tenggara.

Aliran Hinayana ini berusia lebih tua dari aliran Mahayana dan lebih dekat dengan ajaran-ajaran Buddha yang orisinal.

Adapun ajaran utama dari aliran Hinayana adalah bahwa alam semesta ini menyedihkan, bersifat sementara, dan tidak berjiwa.

Artinya, agama dipandang tidak ada jiwa dan tanpa dewa.

Bagi para pengikut Hinayana, mereka percaya bahwa setelah kematian mereka tidak akan menuju ke kehidupan lain.

Kecuali, ada kehidupan baru muncu sebagai bagian dari rantai peristiwa yang masih berkaitan dengan kehidupan lama atau reinkarnasi.

 

Referensi:

  • Kadir, Abdul. (2010). Cheng Ho Penyebar Islam dari China ke Nusantara. Jakarta: Buku Kompas.
  • Rokhim, M Abdul. (2020). Mengenal Candi Kuno di Indonesia. Semarang: Alprin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com