Riwayat Hari Sabat, Dipercaya sebagai Hari Tuhan Beristirahat

KOMPAS.com - Sabat atau Hari Sabat adalah salah satu hari penting di dalam ritus dan agama Yahudi.

Bagi pemeluk agama Yahudi, Sabat adalah hari saat Tuhan beristirahat setelah menciptakan dunia.

Riwayat Hari Sabat dalam agama Yahudi adalah hari ketujuh.

Baca juga: Golgota, Kisah Tempat Penyaliban Yesus yang Menyatukan Umat Kristen

Orang Yahudi percaya bahwa selama enam hari berturut-turut, Tuhan menciptakan dunia.

Lantas, Tuhan beristirahat pada hari ketujuh.

Kepercayaan bahwa Tuhan menciptakan dunia juga dianut oleh penganut Kristen baik Katolik maupun Protestan.

Kendati demikian, ada sedikit perbedaan memandang kapan Hari Sabat.

Hari Sabat menjadi khas dalam agama Yahudi.

Sementara, kepercayaan Kristiani, hari ketujuh di dalam konteks penciptaan dunia oleh Tuhan adalah Hari Minggu.

DI dalam Alkitab Kristen, ada tertulis ikhwal Hari Sabat adalah saat matahari terbenam pada Jumat petang dan berujung atau berakhir pada saat matahari terbenam di Sabtu petang.

Teks mengenai Hari Sabat di Alkitab Kristen ada pada Kejadian 1:5 dan Injil Markus 1:32.

Hari Sabat

Kompas.com/Darsil Yahya M Ratusan Jemaat Gereja Toraja Jemaat Tello Batua Klasis Makassar Tengah di Jalan Sermani Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Melaksanakan Ibadah Jumat Agung, Jumat (7/4/2023).

Hari Sabat sebagaimana catatan pada laman Kompas.com edisi 20 September 2020 adalah hari beribadah seturut agama Yahudi.

Dalam agama Yahudi, pada Hari Sabat ada larangan untuk tidak bekerja.

Yang dimaksud dengan tidak bekarja misalnya tidak boleh menanam tanaman, menggembalakan hewan, dan melakukan panen.

Cerita tentang Hari Sabat juga lekat dengan Tri Hari Suci di dalam agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan.

Tri Hari Suci meliputi Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah.

Kepercayaan Kristiani menyebut bahwa pada ketiga hari itu, Yesus Kristus mengalami penyaliban, kematian, pemakaman, dan kebangkitan dari alam maut.