KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Panembahan Senopati pada 1586 dengan pusat pemerintahan di Kotagede, Yogyakarta.
Sebagai salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa, Kerajaan Mataram berperan besar dalam penyebaran Islam.
Kontribusi Kerajaan Mataram dalam penyebaran Islam dapat dirasakan terutama pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645).
Bagaimana peranan Kerajaan Mataram Islam dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa?
Baca juga: Perang Takhta Jawa III, Sebab Pecahnya Kerajaan Mataram Islam
Pada zaman pemerintahan Sultan Agung, kehidupan keagamaan di wilayah Kerajaan Mataram Islam mengalami kemajuan pesat.
Upaya-upaya Sultan Agung memajukan agama Islam sangat baik, salah satu contohnya dapat dilihat dari usahanya memakmurkan masjid.
Sultan Agung memerintahkan pendirian masjid raya di setiap kabupaten sebagai induk dari seluruh masjid yang ada di kabupaten tersebut.
Masjid raya atau masjid agung dikepalai oleh seorang penghulu.
Dalam membangun kebudayaan yang berdasarkan tradisi Indonesia atau Jawa asli, Sultan Agung juga memasukkan ajaran-ajaran Islam.
Baca juga: Perjuangan Sultan Agung di Batavia
Berikut ini beberapa upaya Sultan Agung dalam menyebarkan Islam melalui kebudayaan.
Grebeg adalah prosesi adat sebagai simbol kedermawanan sultan kepada rakyatnya.
Tradisi grebeg bahkan masih dilakukan hingga kini oleh dua pecahan Kerajaan Mataram Islam, yakni Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.
Dalam satu tahun, terdapat tiga macam grebeg, yaitu:
Gamelan Sekaten hanya dibunyikan pada Grebeg Maulud, atas kehendak Sultan Agung dipukul di halaman masjid besar.
Baca juga: Sekaten: Asal Usul, Prosesi, Tradisi, dan Pantangan
Kalender Jawa diciptakan pertama kali oleh Sultan Agung pada 1633.