JAKARTA, KOMPAS.com - Gingerbread atau kue jahe adalah salah satu penganan favorit perayaan Natal.
Laman Kompas.com sebagai sumber bacaan pada edisi 18 Desember 2021 memberikan informasi bahwa gingerbread atau kue jahe dipercaya sebagai penganan atau kudapan Natal paling tua.
Catatan kisah tentang gingerbread atau kue jahe memang merujuk pada 2.400 tahun Sebelum Masehi (SM).
Baca juga: Warna-warni Dekorasi Natal di Mal Kelapa Gading, Ada Gingerbread dan Sinterklas Raksasa
Lantas, kebudayaan Yunani Kuno dan Mesir Kuno menjadi rujukan dari asal muasal gingerbread atau kue jahe.
Gingerbread atau kue jahe sudah hadir jauh sebelum perayaan Natal atau perayaan kelahiran Yesus atau Isa Almasih.
Jadi, apabila dirunut, gingerbread atau kue jahe lebih tua usianya dari Yesus.
Gingerbread atau kue jahe
Kebudayaan China pada abad ke-10 Masehi juga menjadi pendorong popularitas gingerbread atau kue jahe.
Satu abad kemudian, abad ke-11, gingerbread atau kue jahe masuk ke Eropa gegara Perang Salib.
Tentara Perang Salib membawa jahe dari Timur Tengah.
Maka dari itulah, gingerbread atau kue jahe menjadi penganan favorit Natal di Benua Biru.
Pada dasarnya, bahan baku gingerbread atau kue jahe ala Eropa merupakan gabungan dari sedikitnya lima bahan masakan.
Kelimanya adalah rempah jahe, gula, air mawar, tepung panir, dan biji almond.
Gingerbread atau kue jahe lazimnya dimasak dengan cara dibakar.
Gingerbread atau kue jahe biasanya dicetak dalam bentuk pohon natal atau ikon-ikon Natal lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.