Cukup lama I Karma menunggu, istrinya tak kunjung kembali. Kemudian, ia menyusul ke sungai. Namun, betapa terkejutnya ia ketika sampai di sungai.
Permukaan sungai telah penuh dengan minyak. Kemudian, ingatlah dia, bahwa perempuan ini berasal dari minyak di botol yang diwasiatkan bapaknya dahulu kepadanya.
Tak lama berselang, I Karma menikah lagi. Namun, pernikahannya ini tidak dikaruniai anak, sedangkan I Karma sangat menginginkan punya keturunan.
Atas dasar keinginan itu, mereka kemudian pergi ke tempat pemujaan untuk meminta keturunan. Sepulangnya dari sana, mereka mendengar suara yang aneh.
Suara itu adalah tangisan bayi dari gorong-gorong. Kemudian, mereka menengok ke gorong-gorong itu, ternyata benar adanya seorang bayi. Dibawalah bayi itu ke rumahnya.
Betapa senangnya I Karma atas kejadian itu, bayinya langsung dibaringkan di kasur. Ia pun tidur di sebelahnya sembari sang istri pergi keluar rumah.
Betapa terkejutnya istrinya ketika ia pulang melihat suaminya telah mati membeku dengan posisi putingnya digigit bayi yang telah menyerupai lintah. Sang istri pun langsung pingsan.
Begitulah cerita rakyat Nusa Tenggara Barat tentang asal-usul lintah.
Baca juga: Kisah Cinta di Balik Terciptanya Gunung Batok di Bromo Tengger
Referensi: