Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rakyat Jajak Kabau

Kompas.com - 28/03/2023, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sebab, makanan-makanan yang selama ini diberikan oleh datuak kepada Bujang Tuo sebagai upah menggembalai kerbau-kerbau merupakan makanan basi.

Mendengar cerita tersebut, kerbau tanduk emas merasa marah dan langsung mengumpulkan kerbau-kerbau lainnya untuk berunding.

Seusai berunding, kerbau-kerbau tersebut sepakat untuk tidak lagi menjadi hewan peliharaan Dt. Rang Kayo Tangah, dan memilih untuk kabur dari Bukit Putu.

Mereka lari ke arah danau Singkarak dan menghilang di dalam danau tersebut.

Pada akhirnya, sang datuak harus kehilangan ratusan kerbau miliknya.

Konon, jejak kerbau bertanduk emas itu masih tertinggal di suatu tempat di Bukit Putu.

Oleh sebab itu, masyarakat setempat menamainya dengan nama batu jejak kerbau atau jajak kerbau.

 

Referensi:

  • Kurnia, Febby Eka dan Roberto Monanda. (2015). Folklor Minangkabau: Mitos Batu-batu dan Cerita Rakyat di Luhak Nan Tuo. Padang: Suri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com