Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Imsak, Penanda Waktu Salat dan Puasa Ramadhan

Kompas.com - 23/03/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Gramedia

KOMPAS.com - Setiap bulan Ramadhan, tentu istilah imsak sudah tidak asing lagi terdengar.

Imsak adalah sebuah jadwal yang berisi informasi tentang jadwal salat, waktu mulai puasa, dan jam berbuka puasa.

Pada era sekarang, jadwal imsak dapat lebih mudah dicari, baik secara online atau pun offline.

Bagi umat Muslim, jadwal imsak sudah menjadi suatu kebutuhan penting. Sebab, jadwal ini dapat membantu memudahkan mereka dalam menjalankan ibadah puasa.

Baca juga: Sejarah Jumlah Rakaat Salat, dari 50 Kali Jadi 5 Waktu

Sejarah imsak

Imsak berasal dari bahasa Arab yang berarti puasa.

Istilah imsak kali pertama diperkenalkan di Mesir pada Ramadhan tahun 1262 H, atau yang dalam kalender masehi terjadi di bulan September 1846 M.

Jadwal imsak kali pertama kali di media bernama Bulaq dan dikenal sebagai Imsakiyah Wali Al-Nu'man.

Jadwal itu dicetak menggunakan kertas berwarna kuning berukuran 27 x 17 cm.

Saat itu, jadwal imsak masih berisi tentang hari pertama Ramadhan yang jatuh di hari Senin.

Selain itu, dicantumkan juga mengenai Muhammad Ali Pasha, seorang tokoh sejarah Utsmaniyah.

Lebih lanjut, jadwal imsak itu juga berisi tentang informasi jam salat dan puasa pada setiap harinya sesuai kalender Arab.

Kemudian, jadwal itu akan dibagikan ke semua kantor pemerintahan dan menyebarkannya secara luas kepada setiap pegawai yang ada di perusahaan.

Sepanjang tahun 1920 hingga 1920, jadwal imsak pada bulan Ramadhan terus dicetak dan dipublikasikan untuk beberapa tujuan.

Awalnya, jadwal imsak berfungsi sebagai media iklan untuk dibagikan oleh percetakan Patung Renaissance Mesir yang waktu itu masih menjadi milik Mahmoud Khalil Ibrahim, tepatnya bulan Ramadhan tahun 1347 H atau sekitar bulan Februari 1929 M.

Bahkan, pada tahun itu, imsak juga sempat dicetak sebagai sebuah pengumuman resmi dalam bentuk buku.

Pada masa itu, media cetak yang memuat informasi jadwal imsak dihargai cukup mahal, karena jadwal itu mencakup berbagai macam informasi yang berhubungan dengan puasa.

Setelah itu, tahun 1937, isi jadwal imsak mulai lebih beragam, yakni ayat-ayat Al-Quran, doa, bacaan pagi dan sore, jadwal harian puasa, dan informasi mengenai zakat fitrah.

Sejak saat itu, eksistensi jadwal imsak terus mengalami perkembangan.

Baca juga: Tradisi-tradisi Menjelang Ramadhan di Indonesia

Istilah imsak pada zaman Nabi Muhammad

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, istilah imsak belum ada.

Imsak baru muncul pada masa mazhab syafi'i.

Waktu itu, imsak dipahami sebagai sebuah lampu kuning yang digunakan sebagai tanda bahwa seseorang harus bersiap untuk berhenti makan sahur pada masa puasa.

Akan tetapi, jika mereka baru terbangun saat imsak, maka mereka masih bisa makan dan minum sahur hingga terdengar adzan Subuh.

Setelah adzan subuh berkumandang, umat Muslim tidak lagi diperbolehkan untuk makan dan minum hingga jam buka.

Baca juga: Kapan Pertama Kali Disyariatkan Puasa Ramadhan?

Imsak di Indonesia

Waktu imsak di Indonesia biasanya ditandai dengan suara sirine atau lantunan ayat suci Al-Quran dan bunyi-bunyi tertentu dari masjid.

Umumnya, bunyi pertanda imsak terdengar sebelum waktu subuh tiba.

Uniknya, fenomena ini baru ditemukan di Indonesia saja.

Dengan demikian, jadwal imsak menjadi sangat berguna untuk meminimalisir adanya kebingungan yang muncul apabila seseorang tengah menikmati hidangan sahur, tetapi tidak tahu kapan waktu subuh akan tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com