Bangsa Saka kemudian memulai tahun Saka pada 78 Masehi, ketika menobatkan Chashtana sebagai raja.
Dengan demikian, tahun Saka kali pertama dimulai tahun 78 M.
Perjuangan bangsa Saka pun menginspirasi Raja Kaniskha I (127-150) dari Dinasti Kushan, yang kemudian mengadopsi sistem penanggalannya.
Lebih lanjut, tahun baru Saka inilah yang kemudian diperingati di seluruh negeri dengan cara bertapa, brata, dan samadhi, atau yang dikenal sebagai hari raya Nyepi.
Nyepi sendiri berasal dari kata sepi, yang artinya senyap atau sunyi.
Oleh sebab itu, pada hari raya Nyepi, setiap umat Hindu tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan apa pun.
Aturan Nyepi adalah:
Adapun tujuan dari aturan itu adalah untuk mengelabui setan-setan dengan berpura-pura tidak ada kehidupan supaya para setan pembawa petaka pergi dan tidak mengganggu.
Referensi: