Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Hari Raya Nyepi?

Kompas.com - 20/03/2023, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Bangsa Saka kemudian memulai tahun Saka pada 78 Masehi, ketika menobatkan Chashtana sebagai raja.

Dengan demikian, tahun Saka kali pertama dimulai tahun 78 M.

Perjuangan bangsa Saka pun menginspirasi Raja Kaniskha I (127-150) dari Dinasti Kushan, yang kemudian mengadopsi sistem penanggalannya.

Lebih lanjut, tahun baru Saka inilah yang kemudian diperingati di seluruh negeri dengan cara bertapa, brata, dan samadhi, atau yang dikenal sebagai hari raya Nyepi.

Nyepi sendiri berasal dari kata sepi, yang artinya senyap atau sunyi.

Oleh sebab itu, pada hari raya Nyepi, setiap umat Hindu tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan apa pun.

Aturan Nyepi adalah:

  • Harus sunyi selama 24 jam, sejak pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya, umat Hindu dilarang keluar rumah.
  • Tidak boleh menyalakan listrik, lampu, berbicara, bekerja, dan sekolah

Adapun tujuan dari aturan itu adalah untuk mengelabui setan-setan dengan berpura-pura tidak ada kehidupan supaya para setan pembawa petaka pergi dan tidak mengganggu.

 

Referensi:

  • Akhun, Nafan. (2021). Bhairawa Tantrayana vs Islam Nusantara. Surabaya: Khulyan Publisher.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com