KOMPAS.com – Sulawesi Tenggara atau Sultra merupakan sebuah provinsi yang terletak di sebelah tenggara Pulau Sulawesi.
Luas wilayah Provinsi Sultra adalah 38.140 km², sedangkan luas perairannya sekitar 110.000 km². Provinsi ini terbagi menjadi 17 wilayah administratif kabupaten-kota.
Provinsi yang beribu kota di Kendari ini memiliki populasi penduduk sebanyak 2 ,755 juta jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2020.
Provinsi yang terkenal dengan keeksotisan laut Wakatobi ini memiliki beragam suku bangsa asli.
Berikut adalah suku bangsa asli Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Suku Bangsa Asli di Bengkulu
Wakatobi merupakan kelompok sosial atau suku asli dari Sultra. Mereka mendiami kawasan di gugusan pulau yang terletak di sebelah tenggara Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Gugusan pulau tersebut meliputi Pulau Komponaone, Pulau Wangi-wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Binongko, Pulau Tonia, dan pulau-pulau kecil lainnya.
Pulau-pulau tersebut kemudian terbagi menjadi empat kecamatan yang merupakan bagian dari wilayah administratif Kabupaten Buton.
Dalam interaksi sehari-harinya, suku Wakatobi menggunakan bahasa sendiri yang disebut dengan bahasa Wakatobi.
Karena lingkungan hidup mereka merupakan wilayah perairan laut, mayoritas penduduk Wakatobi juga menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sebagai nelayan dan usaha pelayaran.
Suku ini merupakan kelompok sosial yang bermukim di Kabupaten Kendari, tepatnya di Pulau Wawonii di sebelah tenggara Sulawesi Tenggara.
Persebaran suku ini tidak hanya di satu pulau itu. Sebagian suku ini juga bermukim di sebuah pulau lain di sebelah utara Pulau Buton.
Pulau Wawonii yang menjadi fokus wilayah persebaran suku Wawonii memiliki luas 404,8 km2 dan terbagi menjadi 10 desa.
Jumlah populasi terbaru dari suku Wawonii belum diketahui secara pasti. Namun, pada 1990, populasi mereka sudah mencapai 35.000 jiwa.
Mereka juga memiliki bahasa sendiri yang disebut dengan bahasa Wawonii.
Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa bahasa ini adalah dialek lain dari bahasa Tolaki.
Baca juga: Suku Bangsa Asli di Bangka Belitung
Suku Moronene juga merupakan suku asli dari Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak di kawasan Kabupaten Buton.
Secara spesifik, orang-orang Suku Moronene bermukim di Kecamatan Kabaena dan Kabaena Timur di Pulau Kabaena dan di Kecamatan Rumbia dan Poleang di sebelah selatan Sulawesi Tenggara.
Sebelum masifnya jalur transportasi di Pulau Kabaena, orang-orang Suku Moronene jarang berinteraksi keluar daerah lain, seperti ke Buton dan sekitarnya.
Hal ini terjadi karena sulitnya transportasi di sana pada masa itu. Alternatif satu-satunya sebagai transportasi sehari-hari adalah kuda, jadi tak heran orang suku ini memiliki banyak kuda.
Mayoritas pekerjaan orang Moronene adalah sebagai petani berbagai komoditas, seperti kopi, kacang mede, kakao, kemiri, kapuk, dan sebagainya.
Suku Muna atau Mende Muna, merupakan salah satu suku asli yang mendiami kawasan di Provinsi Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Muna.
Kabupaten Muna merupakan sebuah pulau yang bersebelahan dengan Pulau Buton. Oleh karena itu, beberapa orang Muna juga berdiam di Pulau Buton sebelah barat dan utara.
Orang Muna dikenal sebagai suku yang suka menjelajah. Karenanya, persebaran suku ini juga dapat ditemui di daerah-daerah lain, seperti di Luwu, Kalimantan Timur, Ambon, Ternate, dan daerah lainnya.
Sebagian besar orang-orang Muna banyak beraktivitas sebagai seorang petani berbagai jenis tanaman, khususnya jagung, padi, dan ubi.
Baca juga: Suku Bangsa Asli di Sumatera Utara
Suku Limakawatina merupakan suku unik lainnya yang berasal dari Pulau Buton, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Mereka banyak bermukim di kawasan lembah-lembah hutan belantara antara Gunung Ngkamelu, Gunung Kamosope, sekitar Teluk Tompano.
Suku Limakawatina memiliki kisah historis yang panjang tentang alasan memilih tempat permukiman unik tersebut. Mereka juga disebut sebagai suku yang terasing.
Selanjutnya, suku lain yang merupakan bagian dari penduduk asli Sulawesi Tenggara adalah Suku Mekongga.
Mereka banyak bermukim di kawasan perbukitan yang bersungai di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Mereka juga disebut sebagai sub-suku dari etnik Tolaki, Kendari.
Baca juga: Dua Suku Bangsa Asli di Bali