Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bangsa Asli di Sumatera Utara

Kompas.com - 13/03/2023, 17:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ada di sebelah utara Pulau Sumatera.

Provinsi Sumatera Utara memiliki luas wilayah mencapai 72.981 km2, terbagi menjadi 33 wilayah administratif kabupaten dan kota.

Pada umumnya, masyarakat Indonesia mengenal warga Sumatera Utara sebagai orang Medan atau Suku Batak.

Orang Batak memang merupakan suku asli yang mendiami sebagian besar kawasan Sumatera Utara.

Mereka juga banyak menyebar di kawasan luar Sumatera, seperti di Jawa, Bali, dan sebagainya.

Namun, orang Batak bukanlah satu-satunya kelompok suku bangsa asli yang mendiami Provinsi Sumatera Utara.

Masih terdapat kelompok suku lain yang juga merupakan penduduk asli Sumatera Utara dan tersebar di berbagai kabupaten dan kotamadya.

Pada umumnya, di Sumatera Utara terdapat tiga kelompok besar suku bangsa yang dikategorikan sebagai penduduk asli. Di antaranya adalah Suku Batak, Suku Melayu, dan Suku Nias.

Baca juga: Suku Bangsa di Sumatera Selatan

Suku Nias

Mungkin beberapa orang, khususnya di luar Sumatera, merasa asing dengan Suku Nias maupun dengan Pulau Nias.

Suku Nias merupakan salah satu kelompok atau suku asli yang mendiami Provinsi Sumatera Utara, pusatnya di Pulau Nias itu sendiri.

Pulau Nias memiliki luas wilayah 5.625 km2, terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, dengan jumlah penduduk sebanyak lebih kurang 1 juta jiwa.

Pulau Nias ini terbagi menjadi lima wilayah administratif yang terdiri satu kota dan empat kabupaten. Kelima wilayah administratif itu meliputi Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Barat, Nias Utara, dan Kota Gunungsitoli.

Kelima wilayah tersebut mayoritas ditinggali oleh penduduk yang berasal dari Suku Nias.

Namun, bukan berarti tidak ada suku-suku lain yang turut mendiami kawasan tersebut.

Nias juga memiliki bentuk kebudayaan berupa tradisi yang unik semacam kesenian bernama Hombo Batu.

Hombo Batu atau juga disebut Fahombo, merupakan sebuah kesenian yang dilakukan oleh para pemuda Nias. Namun, tidak semua orang Nias melakukan tradisi ini.

Dalam praktiknya, para pemuda Nias akan melompati sebuah batu yang tingginya mencapai dua meter. Orang yang dapat melompatinya akan dikatakan telah masuk dewasa.

Selain di Pulau Nias, orang-orang Suku Nias juga banyak mendiami kawasan daerah lain, seperti di Kota Medan, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan sebagainya.

Baca juga: Suku Bangsa Asli di Bengkulu

Suku Batak

Suku Batak merupakan suku bangsa asli dari Sumatera Utara yang paling dikenal lebih luas oleh masyarakat Indonesia.

Suku Batak memiliki berbagai marga-marga yang terkadang juga membedakan adat dan tradisi satu sama lainnya.

Beberapa marga Batak adalah Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Toba, Batak Dairi, dan Batak Angkola atau Mandailing.

Persebaran mereka dapat dilihat dari jenis marganya, misal Batak Simalungun yang banyak mendiami kawasan di Kabupaten Simalungun.

Adapun Batak Karo banyak mendiami kawasan Kabupaten Karo, sedangkan Batak Dairi berpusat di Kabupaten Dairi.

Sementara itu, Batak Toba dan Angkola atau Mandailing bermukim di kawasan administratif Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan.

Orang-orang Batak juga memiliki bahasa sendiri yang dikenal dengan bahasa Batak.

Secara umum, semua suku di Batak hampir sama. Namun, secara spesifik terdapat perbedaan dalam bahasa antar marga-marga Batak.

Masyarakat Batak pada umumnya dikenal sebagai orang yang tegas dan lugas dalam berbicara.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Soekarno, “Berpikirlah seperti orang Minang, bekerjalah seperti orang Jawa, dan bicaralah seperti orang Batak”.

Baca juga: Suku Bangsa di Kepulauan Bangka Belitung

Suku Melayu

Melayu merupakan sebagian suku bangsa asli di Sumatera Utara. Mereka banyak menempati kawasan di pesisir pantai timur Sumatera Utara.

Orang-orang dari Suku Melayu dapat dikatakan sebagai bagian dari suku tua di Sumatera Utara. Mereka banyak mendiami kawasan perkotaan.

Medan ditempati berbagai macam suku bangsa, tetapi penduduk asli di kota itu adalah orang-orang dari Suku Bangsa Melayu.

Di Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kota Sibolga, Kabupaten Asahan, Kabupaten Langkat, dan beberapa kota lain, penduduk aslinya juga merupakan orang-orang dari Suku Melayu.

Suku Melayu memiliki corak bahasa sebagaimana orang Melayu Medan pada umumnya.

Dalam sejarahnya, orang-orang Melayu di Sumatera Utara memiliki memori traumatis. Memori traumatis itu adalah peristiwa pembantaian orang-orang melayu oleh buruh dan pemuda pada 1946.

Kala itu, orang Melayu di beberapa kota di Sumatera Utara, seperti Deli, Langkat, Asahan, yang menjadi objek pembantaian.

Peristiwa ini dikenal dengan Revolusi Sosial Sumatera Timur 1946.

Baca juga: Suku Bangsa Asli di Kepulauan Riau

Referensi:

  • Buku Geografi Budaya Daerah Sumatera Utara. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan SastraIndonesia dan Daerah Jakarta 1978.
  • Saragi, D. R. (2016). REVOLUSI SOSIAL DI KESULTANAN LANGKAT TAHUN 1946 (Doctoral dissertation, UNIMED).
  • Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com