KOMPAS.com – Bengkulu merupakan daerah administratif yang terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera.
Luas wilayah Provinsi Bengkulu adalah 19.919,33 km2. Bengkulu merupakan provinsi dengan daratan terkecil di antara provinsi-provinsi lain di Pulau Sumatera.
Kecilnya daratan tersebut karena wilayah Bengkulu terpecah menjadi pulau-pulau. Setidaknya, terdapat sepuluh pulau di Provinsi Bengkulu.
Di sebelah utara, Bengkulu berbatasan dengan Sumatera Barat. Di sebelah timur, Bengkulu berbatasan dengan Jambi dan Sumatera Selatan.
Bengkulu juga berbatasan dengan Lampung di sebelah selatan dan Samudera Hindia sebelah barat.
Dari luas wilayah tersebut, Bengkulu memiliki populasi penduduk sebanyak 2,10 juta jiwa menurut sensus per tahun 2022.
Selain memiliki banyak pulau, Bengkulu juga memiliki banyak suku bangsa yang berasal dari luar daerah itu, seperti Jawa, Minang, Melayu, dan sebagainya.
Meskipun banyak suku-suku dari daerah lain yang mendiami provinsi ini, Bengkulu juga memiliki suku asli.
Baca juga: Suku Bangsa di Sumatera Selatan
Suku Rejang merupakan salah satu suku asli yang mendiami beberapa daerah di Provinsi Bengkulu.
Kelompok Suku Rejang banyak mendiami kawasan Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Tengah, Kabupaten Kapahiang, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Lebong.
Suku Rejang juga dianggap sebagai suku tertua di antara suku-suku lainnya yang ada di Provinsi Bengkulu.
Mereka juga memiliki kebudayaan dan bahasa sendiri. Suku ini menggunakan aksara ulu sebagai huruf tulisnya.
Munculnya Suku Rejang diyakini bermula dari kedatangan Rhe Jang Hiang yang berasal dari Mongolia ke Bengkulu sebelum Masehi.
Rhe Jang Hiang yang membawa rombongan tersebut kemudian mendirikan permukiman yang terletak di Napal Putih, Bengkulu Utara.
Kemudian, populasi suku ini bertambah dan semakin banyak dan mendirikan permukiman-permukiman baru di Bengkulu.
Baca juga: Sejarah Suku Rejang, Salah Satu Suku Bangsa Tertua di Sumatera
Selain Suku Rejang, suku asli yang juga turut mendiami Provinsi Bengkulu adalah Suku Serawai.
Suku Serawai juga akrab disebut sebagai bagian dari Suku Besemah, Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Alasannya, suku ini merupakan kelompok sosial yang mendiami di kawasan alur Bukit Barisan sebagaimana umumnya Suku Besemah.
Di samping itu, mereka memang banyak mendiami wilayah Manna dan Bintuhan Bengkulu Selatan yang berbatasan langsung dengan pusat Suku Besemah di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Dalam interaksi sehari-hari, mereka menggunakan bahasa Serawai yang memiliki tingkat kemiripin tinggi dengan dialek masyarakat Suku Besemah.
Suku Lembak juga termasuk salah satu dari kelompok sosial asli yang mendiami kawasan lembah-lembah di Provinsi Bengkulu.
Mereka banyak mendiami kawasan di masyarakat Suku Lembak. Suku ini juga banyak bermukim di kawasan Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.
Di daerah kawasan Rejang Lebong, suku ini dikenal dengan nama Beliti, sedangkan di Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu mereka dikenal dengan Lembak Delapan.
Suku ini juga dikategorikan suku yang cukup tua. Tercatat, dulunya mereka memiliki sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut.
Mereka juga memiliki kebudayaan sendiri, baik secara materil maupun immaterial berupa adat istiadat, kesenian, bahasa, dan sebagainya.
Baca juga: Suku Bangsa Asli di Kepulauan Riau
Suku Enggano juga merupakan suku asli di Provinsi Bengkulu. Mereka juga disebut sebagai suku yang terasing.
Disebut terasing karena mereka bermukim di daerah Pulau Enggano yang berjarak lumayan jauh dari Kota Bengkulu.
Populasi mereka juga tidak sebanyak suku-suku lain di Bengkulu. Per tahun 1999, jumlah populasi mereka sekitar 1.000 orang, dan terus menurun.
Mereka juga memiliki bentuk kebudayaan sendiri, baik dari segi pakaian, bahasa, dan senjata-senjata tradisionalnya.
Referensi: