Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah di Balik Keindahan Pulau Nusa Barung yang Tak Berpenghuni

Kompas.com - 07/03/2023, 09:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nusa Barung merupakan sebuah pulau yang dicanangkan menjadi objek wisata oleh pemerintah Kabupaten Jember Jawa Timur sejak 2021 lalu.

Pulau Nusa Barung atau juga lazim disebut Nusa Barong, memiliki luas wilayah 61 kilometer persegi atau setara 6100 ha. Nusa Barung merupakan pulau tak berpenghuni.

Kondisi geografis pulau ini banyak memuat dataran tinggi namun cenderung tandus. Atas kondisi demikian, kawasan ini tidak memiliki banyak sumber makanan.

Akan tetapi, Pulau Nusa Barung menyimpan kekayaan berupa potensi batu kapur dan keindahan karang-karang yang spektakuler dengan ketinggian mencapai 325 m.

Namun, di balik keeksotisan lanskapnya, Pulau Berung menyimpan kisah sejarah yang panjang sebagai kawasan perekonomian dan saksi pemberontakan khususnya pada masa Kerajaan Blambangan.

Baca juga: Kerajaan Blambangan: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Sejarah Penamaan Nusa Barung

Penamaan suatu wilayah biasanya tidak lepas dari kondisi lingkungan sekitarnya, seperti kondisi geografisnya, budaya, dan hal-hal lain yang paling melekat terhadap wilayah tersebut.

Begitu juga dengan nama Pulau Nusa Barung yang lahir berdasarkan budaya kepercayaan masyarakat Blambangan terhadap pulau tersebut.

Sebelum dikenal dengan nama Nusa Barung, awalnya pulau ini dinamai Nusa Barong oleh masyarakat Blambangan.

Dikutip dari Buku Ujung Timur Jawa, 1763-1813: Perebutan Hegemoni Blambangan, yang ditulis oleh Sri margarana, dulunya pulau tersebut disebut diberi nama Nusa Barong.

Kata Barong berarti kegelapan. Dipakainya nama tersebut karena banyaknya orang-orang Blambangan yang percaya bahwa pulau tersebut dihuni banyak setan dan roh-roh jahat.

Ketika Belanda menguasai berbagai jalur perdagangan, terjadi perubahan terhadap pemaknaan nama Nusa Barong yang diartikan sebagai " Pulau Kejahatan".

Sebab, pulau ini dulu dijadikan oleh para pemberontak dan penyelundup dari berbagai darah sebagai tempat berkumpul.

Orang-orang yang dilabeli "jahat" ini biasanya bertemu dan berkumpul untuk menyusun rencana mengganggu aktivitas perniagaan VOC.

Baca juga: Sejarah VOC di Indonesia: Kedatangan, Masa Kejayaan, hingga Keruntuhannya

Pulau Nusa Barung pada Masa Kerajaan Blambangan

Sebelum VOC menaklukkan Blambangan dan menguasai Nusa Barung pada 1768, pulau ini menjadi sumber perekonomian yang besar.

Pulau Barung dulunya merupakan kawasan produksi sarang burung walet dan lilin. Pulau ini juga dihuni cukup banyak keluarga dari beragam daerah seperti Bugis, Mandar, Bali, dan lain-lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com