Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Wangsa Isyana

Kompas.com - 01/02/2023, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Wangsa Isyana atau Isana merupakan dinasti yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur atau lebih dikenal sebagai Kerajaan Medang.

Setelah Kerajaan Medang runtuh pada abad ke-11, keturunan raja-raja dari Dinasti Isyana berkuasa di Kerajaan Kahuripan dan Kerajaan Kediri.

Berakhirnya Dinasti Isyana di Jawa Timur ditandai dengan meninggalnya Prabu Dandang Gendis, raja terakhir Kerajaan Kediri.

Penyebab runtuhnya Dinasti Isyana adalah serangan dari Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari.

Lantas, bagaimana munculnya Dinasti Isyana?

Baca juga: Dinasti yang Berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno

Siapakah pendiri dari Wangsa Isyana?

Istilah Wangsa Isana dijumpai dalam Prasasti Pucangan yang dikeluarkan oleh Raja Airlanga pada 963 Saka (1041 Masehi).

Raja Airlangga adalah menantu sekaligus keponakan Raja Dharmawangsa Teguh, penguasa Mataram Kuno yang terakhir.

Raja Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan setelah Kerajaan Mataram Kuno runtuh dalam peristiwa Pralaya Medang.

Prasasti Pucangan memuat silsilah Raja Airlangga dari Sri Isanatungga atau Mpu Sindok, yang mempunyai putri bernama Sri Isanatunggawijaya.

Sri Isanatunggawijaya menikah dengan Sri Lokapala dan mempunyai anak bernama Sri Makutawangsawarddhana.

Sri Makutawangsawarddhana mempunyai anak bernama Gunapriyadharmmapatni dan Dharmawangsa Teguh.

Gunapriyadharmmapatni menikah dengan Udayana dari Bali dan memiliki anak bernama Airlangga.

Baca juga: Prasasti Pucangan, Peninggalan Raja Airlangga yang Terabaikan di India

Dari silsilah tersebut diketahui bahwa pendiri Wangsa Isyana adalah Mpu Sindok atau Sri Isanatungga.

Mpu Sindok adalah raja yang memindahkan ibu kota Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur pada tahun 929.

Pada saat Mataram Kuno dipimpin oleh Dyah Tulodhong dan Rakai Sumba Dyah Wawa, Mpu Sindok menjabat sebagai rakryan mapatih i halu dan rakryan mapatih i hino.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com