Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Cina Pertama di Indonesia

Kompas.com - 23/01/2023, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suku Tionghoa diperkirakan mulai bermigrasi sejak abad ke-16 hingga abad ke-19.

Salah satu negara yang mereka tuju adalah Indonesia. Tujuan suku Tionghoa bermigrasi ke Indonesia adalah untuk berdagang.

Setelah berimigrasi dan berdagang, orang-orang Tionghoa memilih untuk menetap dan akhirnya menikah dengan wanita setempat.

Hal inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya penyebaran besar suku Tionghoa di Indonesia.

Karena banyak orang Tionghoa yang tinggal di Indonesia, terbentuklah sebuah wilayah atau kampung Cina.

Kampung Cina pertama di Indonesia adalah Glodok.

Baca juga: Sejarah Penamaan Daerah Glodok

Asal-usul Glodok

Glodok adalah salah satu kawasan di Jakarta Barat yang saat ini lebih dikenal dengan nama Pecinan.

Disebut Pecinan karena dikabarkan bahwa lebih banyak masyarakat keturunan Tionghoa yang tinggal dan berkegiatan di daerah itu.

Asal-usul Glodok memiliki ragam versi.

Versi pertama menyebutkan bahwa nama Glodok berasal dari bahasa Sunda, golodog, yang berarti pintu masuk rumah karena waktu itu Sunda Kelapa (Jakarta) merupakan pintu masuk utama ke Kerajaan Sunda.

Umumnya, orang non-Sunda kerap mengubah huruf terakhir G menjadi K, sehingga lebih sering terdengar dengan sebutan Glodok.

Lalu, versi kedua dijelaskan bahwa pada masa HIndia Belanda, daerah Glodok disebut dengan nama Pancoran.

Menurut sebagian arkeolog, asal-usul nama Glodok berawal dari sebuah Pancoran atau pancuran air yang ada di daerah itu.

Kemudian, sekitar tahun 1670-an, disebutkan bahwa ada sebuah waduk penampungan air dari Ciliwung yang mengucur melalui pancuran kayu dari ketinggian 10 kaki.

Sebab, pancuran itu berbunyi 'geluduk-geluduk' sehingga warga setempat menyebutnya sebagai Glodok.

Lebih lanjut, versi ketiga menjelaskan bahwa nama Glodok diambil dari sebuah jembatan di Kali Besar bernama Jembatan Glodok.

Jembatan itu memiliki beberapa anak tangga, yang dalam bahasa Sunda tangga disebut Glodok.

Seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 1740-an, terjadi sebuah pemberontakan warga Cina kepada para petinggi VOC di Indonesia.

Baca juga: Komoditas Perdagangan China Kuno

Dampak dari pemberontakan itu adalah pasukan Belanda membunuh 10.000 orang China yang ada di Kota Batavia.

Lalu, pada November 1740, penguasa VOC membagi Kota Batavia ke dalam beberapa distrik sebagai tempat tinggal warga. Alasannya agar VOC lebih mudah dalam mengawasi orang-orang Tionghoa.

Penguasa VOC pun menentukan daerah Glodok sebagai tempat tinggal warga etnis Cina.

Sejak saat itulah, kawasan Glodok mulai berkembang dan dikenal dengan nama Pecinan atau daerah tempat tinggal orang Cina.

 

Referensi:

  • Ruchiat, Rachmat. (2018). Asal-usul Nama Tempat di Jakarta. Depok: Masup Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com