Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Terpenting dari Kebudayaan Perunggu yang Ditemukan di Indonesia

Kompas.com - 07/11/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Berdasarkan penemuan hasil kebudayaan manusia purba, fosil, dan artefak, para ahli arkeologi membagi zaman prasejarah ke dalam dua periode. Salah satunya Zaman Logam.

Pada Zaman Logam, peralatan yang digunakan oleh manusia prasejarah sudah lebih modern. Mereka tidak lagi menggunakan batu melainkan dari logam.

Zaman Logam disebut juga sebagai Masa Perundagian. Sebab, di dalam masyarakatnya muncul golongan undagi yang mahir di bidangnya masing-masing.

Lebih lanjut, Zaman Logam dibagi lagi ke dalam dua zaman, yaitu Zaman Perunggu dan Zaman Besi.

Baik Zaman Perunggu ataupun Zaman Besi telah menghasilkan kebudayaan penting masing-masing.

Lantas, apa saja hasil-hasil terpenting dari kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia?

Baca juga: Zaman Logam: Pembagian dan Peninggalan

Kapak Corong

Hasil terpenting dari kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah kapak corong.

Kapak corong juga disebut sebagai kapak perunggu atau kapak sepatu, yang banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, dan di Pulau Selayar.

Pada Zaman Logam, kapak corong digunakan sebagai perkakas manusia prasejarah.

Selain itu, kapak corong juga kerap digunakan dalam ritual atau upacara keagamaan dan sebagai simbol kebesaran.

Pada masa itu, pembuatan kapak corong menggunakan dua teknik, yakni teknik bivale dan a cire perdue. 

Kapak corong terbagi ke dalam delapan tipe, sebagai berikut:

  1. Tipe 1: memiliki penampang lonjong dan ditemukan di Jawa, Madura, Sulawesi, Flores, Maluku, dan Papua.
  2. Tipe 2: bentuknya menyerupai burung Sriti.
  3. Tipe 3: memiliki ukuran besar dan kecil yang ditemukan di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Maluku, dan Sulawesi Selatan.
  4. Tipe 4: memiliki mata kapak yang gepeng dan ditemukan di Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi.
  5. Tipe 5: memiliki mata kapak berbentuk bulan sabit dan ditemukan di Papua dan Bali.
  6. Tipe 6: memiliki bentuk menyerupai jantung manusia ditemukan di wilayah Bali.
  7. Tipe 7: memiliki pegangan paling pendek dan mata yang tipis, tetapi tajam.
  8. Tipe 8: memiliki tangkai dan mata yang menyatu dengan cakram, banyak ditemukan di Pulau Rote.

Baca juga: Kapak Corong: Fungsi, Jenis, dan Persebaran

Nekara

Hasil terpenting dari kebudayaan perunggu lainnya yang ditemukan di Indonesia adalah nekara.

Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup.

Diperkirakan nekara sudah ada sejak manusia mengenal teknik peleburan logam.

Fungsi nekara adalah:

  • Untuk berkomunikasi atau upacara adat
  • Sebagai tanda dimulainya perang
  • Sebagai simbol status sosial dalam kekuatan magis yang religius

Nekara yang banyak ditemukan di Jawa, Bali, Sumatera, Kepulauan Kei, Selayar, dan Roi ini terbagi ke dalam beberapa jenis, sebagai berikut:

  • Nekara Bulan Pejeng: memiliki tinggi hampir 2 meter dan ditemukan di Bali.
  • Nekara Moko: berfungsi sebagai mas kawin, benda pusaka, alat musik, dan alat tukar dagang.
  • Nekara Sangean: memiliki hiasan orang sedang menaiki kuda beserta pengiringnya.
  • Nekara Selayar: memiliki ragam hias, seperti gambar harimau, gajah, dan merak.

 

Referensi:

  • Diansyah, Arfan. (2019). Prasejarah Indonesia. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com