Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Halloween Berdarah yang Berujung Petaka dalam Sejarah Dunia

Kompas.com - 31/10/2022, 15:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak ada yang menyangka bahwa keseruan perayaan Halloween dapat berujung petaka.

Setiap tanggal 31 Oktober, mayoritas masyarakat di berbagai negara di belahan dunia berbondong-bondong merayakan keseruan festival Halloween dengan berbagai tradisi yang berbeda-beda.

Sayangnya, di balik keseruan tersebut, tidak sedikit pula korban berjatuhan di tengah perayaan Halloween berlangsung.

Berikut ini pesta Halloween berdarah dalam sejarah dunia.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Halloween

Tragedi Itaewon

Pada 29 Oktober 2022, dunia dikejutkan dengan berita duka atas tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan, yang menewaskan lebih dari 150 orang.

Mayoritas korban yang meninggal pada malam itu adalah remaja dan dewasa muda.

Dikabarkan bahwa mereka meninggal dunia akibat terinjak-injak dan kehabisan oksigen dalam kejadian nahas tersebut.

Setelah terhalang pandemi Covid-19 selama sekitar tiga tahun, distrik Itaewon akhirnya menggelar acara perdana Halloween besar-besaran tanpa masker.

Dengan ekspektasi kehadiran lebih dari 100.000 pengunjung, Itaewon mengirim 200 petugas untuk berjaga sejak tanggal 28-31 Oktober 2022.

Awalnya, para petugas ini ditugaskan untuk mencegah terjadinya berbagai aksi kejahatan. Salah satunya pelecehan.

Namun, pada Sabtu malam, di sebuah gang sempit di sebelah landmark Hotel Hamilton, pengunjun Itaewon berdesakan dan mulai berjatuhan.

Semakin lama situasi pun semakin tidak terkendali mengingat gang tersebut hanya memiliki lebar sekitar empat meter dengan posisi sedikit menanjak.

Tercatat bahwa ada ratusan orang yang terhimpit di dalam gang tersebut.

Celakanya, tiba-tiba orang-orang di dalam gang itu jatuh dan terguling, sehingga pengunjung di bawah mereka ikut jatuh dan mengenai yang lainnya.

Disebutkan bahwa ada lebih dari 150 orang meninggal dunia dan lebih dari 70 orang terluka akibat tragedi tersebut.

Satu dari ratusan korban yang jatuh dalam tragedi Itaewon merupakan seorang aktor Korea Selatan ternama, yaitu Lee Ji Han.

Baca juga: Sejarah Perayaan Halloween

Penembakan di Texas

Selain tragedi Itaewon, peristiwa mengenaskan lainnya yang juga terjadi pada perayaan Halloween adalah penembakan di Texas, Amerika Serikat.

Pada akhir bulan Oktober 2021, telah terjadi penembakan misterius di Texas.

Aksi penembakan ini menewaskan satu orang dan sembilan orang lainnya terluka.

Menurut keterangan yang beredar, seorang penembak misterius memberondong tembakan ketika ratusan orang sedang melakukan pesta Halloween.

Pelaku kemudian langsung melarikan diri menggunakan kendaraan pasca-insiden penembakan.

Motif penembakannya masih belum jelas. Akan tetapi, polisi menduga aksi penembakan ini terjadi karena perselisihan antara para peserta pesta.

Baca juga: Sejarah Stadion Kanjuruhan

Penembakan di Illinois

Aksi penembakan juga terjadi di Illinois, Amerika Serikat yang menewaskan dua orang.

Dilaporkan kedua korban trsebut tewas karena ditembak oleh seorang pria bersenjata yang turut hadir dalam perayaan Halloween besar di Joliet Township, Illinois.

Menurut keterangan yang beredar, terdengar 10-12 suara tembakan pada malam itu.

Orang-orang yang sedang berpesta lantar berhamburan dan panik berusaha menyelamatkan diri.

Akibatnya, ada puluhan orang harus dirawat di rumah sakit karena terluka.

Berdasarkan hasil penyelidikan, penembakan terjadi di luar di halaman belakang dengan meja DJ (disk jockey). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com