Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Istiqlal, Masjid Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 20/10/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Oleh sebab itu, Soekarno mengatakan bahwa Masjid Jami' (sekarang Masjid Istiqlal) harus dibangun dari kerangka besi, beton, pintu dari perunggu, dan lantai dari batu pualam supaya dapat bertahan selama 1.000 tahun.

Baca juga: Masjid Jawa, Peninggalan Mertua KH Ahmad Dahlan di Thailand

Penentuan lokasi

Penentuan lokasi pendirian Masjid Istiqlal sempat menuai pro dan kontra antara Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Presiden Soekarno ingin Masjid Istiqlal dibangun di atas tanah bekas benteng Belanda Frederick.

Benteng itu dibangun oleh Gubernur Jenderal Van den Bosch pada 1834, yang berada di Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral, dan Jalan Veteran.

Sementara itu, Mohammad Hatta menyarankan agar Masjid Istiqlal dibangun di tengah-tengah umatnya, yaitu di Jalan Thamrin yang kala itu dikelilingi oleh kampung-kampung.

Selain itu, Mohammad Hatta juga menganggap pembongkaran benteng Belanda tersebut akan memakan biaya besar.

Pada akhirnya, Presiden Soekarno memutuskan membangun Masjid Istiqlal di lahan bekas benteng Belanda.

Sebab, tepat di seberang lokasi itu sudah berdiri Gereja Katedral sehingga dapat menggambarkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.

Baca juga: Masjid Gedhe Kauman, Wujud Harmonisasi Budaya dan Agama

Pencanangan pertama

Arsitektur Masjid Istiqlal dirancang oleh Friedrich Silaban.

Pencanangan tiang pertama Masjid Istiqlal dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961, bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW yang disaksikan oleh ribuan umat Islam.

Ketika proses pencanangan berlangsung, Soekarno yakin bahwa Masjid Istiqlal akan menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara dan mengalahkan masjid-masjid besar dari negara lain.

Sayangnya, proses pembangunan masjid tidak berjalan dengan lancar.

Sejak direncakan pada 1950 hingga 1965, pembangunan Masjid Istiqlal tidak mengalami banyak kemajuan akibat adanya gejolak politik dan ekonomi.

Persoalan yang menghambat pembangunan Masjid Istiqlal mulai dari kurangnya dana karena krisis ekonomi pada 1960-an sampai meletusnya peristiwa G30S pada 1965.

Setelah kondisi sudah lebih kondusif, pada 1966, Menteri Agama KH Muhammad Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com