Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Arsitektur Bangunan Masjid di Indonesia

Kompas.com - 17/03/2022, 09:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Islam, yang masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-7, membawa pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Pengaruh yang dibawa pun dapat terlihat hingga saat ini, salah satu pada bangunan tempat ibadah umat Muslim atau masjid.

Sebelum Islam berkembang di Indonesia, budaya Hindu-Buddha lebih dulu masuk dan berakulturasi dengan budaya lokal.

Oleh karena itu, banyak masjid di Indonesia yang dibangun dengan pengaruh dari akulturasi budaya Hindu-Buddha, Islam, dan budaya lokal.

Secara umum, gaya arsitektur bangunan masjid di Indonesia mengenal dua macam gaya, yakni masjid berkubah dan masjid yang puncaknya bermustaka.

Baca juga: Sejarah Singkat Masjid di Dunia

Masjid berkubah

Secara historis, masjid dengan atap berbentuk kubah pertama kali digunakan di Qubbat A-Sakhrah atau Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsha di Jerusalem.

Sejak itu, kubah menjadi simbol arsitektur umat Islam. Namun, seiring perkembangan teknologi dan persebaran Islam yang semakin luas, bentuk kubah pada masjid juga terus berkembang.

Sementara itu, keberadaan kubah dalam masjid di Indonesia baru muncul pada sekitar abad ke-19.

Masjid di Indonesia pertama yang mengadopsi struktur kubah adalah Masjid Sultan di Riau, yang dibangun pada masa kekuasaan Raja Abdul Rahman (1833-1843).

Sedangkan di Jawa, atap masjid berbentuk kubah baru muncul menjelang akhir abad ke-19, tepatnya di Tuban pada 1894.

Selain itu, ada juga Masjid Baiturrahman di Aceh, yang direnovasi pada 1879 dengan dilengkapi tujuh buah kubah.

Masjid Baiturrahman sendiri awalnya dibangun pada 1612 oleh Sultan Iskandar Muda, tetapi sempat dibakar habis oleh Belanda.

Baca juga: Masjid Raya Baiturrahman Aceh: Sejarah, Fungsi, dan Arsitekturnya

Masjid Agung Demak, Kampung Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah DOK. Dinas Pariwisata Kabupaten DemakDOK. Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Masjid Agung Demak, Kampung Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah DOK. Dinas Pariwisata Kabupaten Demak

Masjid bermustaka

Gaya arsitektur masjid yang puncaknya bermustaka dipengaruhi oleh arsitektur dari daerah China Selatan.

Masjid dengan atap bermustaka awalnya dibangun oleh Muslim China yang berada di Yunan, Singkiang, dan Uighur.

Mereka membangun masjid bermustaka dengan bentuk atap bersusun. Gaya arsitektur ini kemudian memengaruhi bangunan masjid di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com