PKI terus berusaha meyakinkan Presiden Soekarno bahwa dokumen tersebut palsu.
Untuk meredam ketegangan, Presiden Soekarno kemudian memerintah para pemimpin partai menyusun rumusan untuk menyelesaikan masalah perseteruan antarpartai tersebut.
Pada 12 Desember 1964, sepuluh partai politik menandatangani sebuah deklarasi bernama Deklarasi Bogor.
Deklarasi Bogor berisi tentang kebulatan tekad partai-partai di hadapan Soekarno.
Terkait dokumen rahasia tidak disebutkan di dalam deklarasi sehingga dianggap selesai.
Selain itu, Presiden Soekarno juga mengeluarkan deklarasi yang pokoknya adalah bahwa dalam suasana konfrontasi terhadap Malaysia sebagai proyek Nekolim, maka setiap sengketa di antara unsur-unsur di dalam negeri, supaya diselesaikan secara musyawarah.
Dengan demikian, PKI pun dalam posisi aman.
Berbekal ketenangan tersebut, PKI pun disebut-sebut memberi aksi balasan dengan melempar tuduhan kepada Partai Murba bahwa mereka hendak memecah belah Nasakom dan melakukan kudeta.
Partai Murba dituding telah menerima uang sebesar 100 juta US dolar dari CIA untuk menggulingkan Presiden Soekarno.
Akhirnya, Presiden Soekarno membubarkan Partai Murba pada September 1965.
Kemudian, pada 17 Oktober 1966, Soekarno merehabilitasi Partai Murba lewat Keputusan Presiden Nomor 223 tahun 1966.
Referensi: