Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Indonesia: Kolonel Abundjani

Kompas.com - 01/09/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Di era Jepang, Abundjani menamatkan pendidikan militer di Shinan Kau Kun Renjo (Sionanto) di Singapura selama setahun.

Ia kemudian diangkat menjadi asisten Ki Imuratyo.

Setelah itu, Abundjani meneruskan pendidikan di akademi militer Giyugun di Pagaralam, Lahat dengan pangkat tamatan Letnan Dua (Shoi).

Karier Abundjani

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Abundjani merintis Angkatan Pemuda Indonesia (API) yang merupakan bagian dari BKR (Badan Keamanan Rakyat).

Selanjutnya, Abundjani diangkat menjadi komandan BKR di Jambi dengan mengenakan pangkat Kolonel.

Ia menjabat hingga 1949. Adapun jabatan Abundjani adalah komandan Kodam Garuda Putih Jambi.

Setelah itu, dilakukan rasionalisasi di kalangan TNI, Abundjani yang berpangkat kolonel turun menjadi Letnan Kolonel.

Meski demikian, Abundjani tetap berada di militer dengan mernagkap jabatan sebagai Wakil Gubernur Militer Sumatra Selatan khusus Jambi dan Komandan STD hingga 1950.

Pada Februari 1950, Letkol Abundjani mundur dari TNI dan beralih menjadi pengusaha di Jambi dan Jakarta.

Lepas dari militer

Selepas dari militer, Abundjani memiliki peran dalam membentuk Badan Keuangan Perjuangan yang memobilisasi pedagang karet ke Singapura dengan menyisihkan 10% keuntungan untuk perjuangan.

Usaha itu membantu perjuangan Pemerintah Pusat, seperti menyewa dan membeli Pesawat Catalina (RI-05) sebagai penghubung antardaerah.

Baca juga: Biografi Singkat Djamaluddin Adinegoro

Pesawat tersebut juga digunakan untuk memasok berbagai perlengkapan dan perbekalan.

Selain itu, Abundjani berperan memindahkan pusat pemerintahan dan pertahanan militer saat Belanda menyerang pada 29 Desember 1948.

Saat itu, Jambi dibombardir Belanda. Meski demikian, perjuangan dan pemerintahan Jambi tetap berjalan sebagai simbol mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Setelah berbagai perjuangannya, Abundjani meninggal dunia pada 1980.

 

Referensi:

  • Kementerian Penerangan. (1959). Sejarah Provinsi Sumatra Tengah. Jakarta: Departemen Penerangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com